SuaraLampung.id - I Gede Ari Astina alias Jerinx drummer Superman Is Dead (SID) dikenal sebagai sosok emosional. Jerinx seringkali mengajak 'ribut' para artis di media sosial.
Karakter Jerinx yang keras dan pemarah ini ternyata dipengaruhi latar belakang kehidupan kecilnya.
Menurut Jerinx ia lahir dan dibesarkan dari lingkungan yang keras di Kuta, Bali.
"Yang membuat kenapa saya terkesan tidak stabil, pemarah, karena satu saya lahir dari background yang sudah chaos," ujar Jerinx dikutip dari YouTube Jeg Bali.
Baca Juga:Dua Bulan di Sel Teroris Amrozi, Jerinx Alami Mimpi Menyeramkan Tiap Malam
Jerinx lahir di daerah Kuta, Bali pada 10 Februari 1977. Ibunya adalah seorang waitress di hotel sementara sang ayah bekerja sebagai tukang ukir dan sopir taksi. Ketika orang tua Jerinx menikah, mereka membuka usaha warung makan di Kuta.
Di awal tahun 80 an, Kuta adalah sentra pariwisata di Indonesia. Para artis luar negeri maupun dalam negeri sangat sering mengadakan pesta di Kuta.
Warung makan milik orang tua Jerinx saat itu sering didatangi wisatawan asing dan dalam negeri. Di situlah Jerinx sudah terbiasa melihat orang mabuk.
"Baru lahir sudah lihat chaos. Biasa lihat orang minum. Orang barat ketika mereka minum cenderung teriak-teriak bicaranya," kata Jerinx.
Tak jarang keributan-keributan kecil berujung pada perkelahian fisik. Jerinx cerita seringkali melihat orang dibacok, orang yang kepalanya ditimpa batu.
Baca Juga:Bersedia Tampil di Podcast Deddy Corbuzier, Jerinx Minta Bayaran
Pemandangan seperti ini sudah lumrah bagi Jerinx kecil. Ia tumbuh di lingkungan yang keras. Peristiwa-peristiwa itulah yang akhirnya membentuk pribadi Jerinx seperti saat ini.
Maka tak heran jika Jerinx terlihat sebagai orang yang tidak stabil dan pemarah. "Jadi intinya saya baru lahir di environment yang penuh drama. Dari sana ketanem sifat yang tidak stabil," ujar dia.
Namun kini Jerinx berusaha mengurangi sifat pemarahnya itu.
"Setelah berkasus apalagi sekarang program ingin punya momongan sebisa mungkin mereduksi. Meskipun trauma-trauma itu masih ada di kepala," tutur Jerinx.