Jawab Tuduhan Gatot Nurmantyo, Pangkostrad: Tabayun Dulu agar Tidak Fitnah

Pangkostrad Dudung mengatakan kalau tuduhan yang dilontarkan Gatot kepada publik menjadi tindakan keji.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 28 September 2021 | 14:57 WIB
Jawab Tuduhan Gatot Nurmantyo, Pangkostrad: Tabayun Dulu agar Tidak Fitnah
Ilustrasi Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Pangkostrad Letjen Dudung minta Gatot Nurmantyo klarifikasi soal tuduhan TNI disusupi komunis. [Suara.com/Yosea Arga]

SuaraLampung.id - Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menanggapi tuduhan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai TNI yang disusupi komunis

Tuduhan TNI disusupi komunis disampaikan Gatot Nurmantyo di sebuah acara webinar. Kesimpulan ini diambil Gatot karena menurutnya diorama penumpasan G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad hilang.  

Tuduhan Gatot Nurmantyo ini membuat Pangkostrad Dudung angkat bicara. 

Dudung mengatakan kalau tuduhan yang dilontarkan Gatot kepada publik menjadi tindakan keji.

Baca Juga:Dituding PKI oleh Gatot Nurmantyo, Letjen TNI Dudung Abdurachman Ajak Tabayun

Ketimbang melemparkan tudingan yang tidak mendasar, ia menyarankan kepada Gatot untuk menanyakan terlebih dahulu kepadanya.

"Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad," kata Dudung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9/2021).

"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," sambungnya.

Mantan Pangdam Jaya tersebut menegaskan kalau diorama G30S/PKI itu bukan sengaja dihilangkan oleh pihak Kostrad. Akan tetapi karena kemauan dari Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution selaku pemilik ide.

Ketika masih menjabat sebagai Panglima Kostrad ke-34 periode 2011-2012, Azmyn mencetuskan ide untuk membuat diorama yang terdiri dari Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).

Baca Juga:Soal Tudingan PKI, Panglima TNI Nilai Ucapan Gatot Tak Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah

Lama berselang, Azmyn pun mendatanginya dengan maksud meminta izin untuk mengambil diorama itu. Kata Dudung, Azmyn memiliki alasan spiritual sehingga ia juga tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini