Tak Layak Secara Finansial, Ini Alasan Pemerintah Tetap Bangun Jalan Tol Trans Sumatera

secara finansial tak layak, pemerintah tetap memutuskan melaksanakan proyek pembangunan JTTS

Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 September 2021 | 13:27 WIB
Tak Layak Secara Finansial, Ini Alasan Pemerintah Tetap Bangun Jalan Tol Trans Sumatera
Ilustrasi Sejumlah kendaraan melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Pemerintah menilai pembangunan JTTS tidak layak secara finansial. [Antara]

SuaraLampung.id - Proyek pembangunan jalan tol trans Sumatera (JTTS) dinilai tidak layak secara finansial. Ini karena pembangunan JTTS membutuhkan biaya besar. 

Walaupun secara finansial tak layak, pemerintah tetap memutuskan melaksanakan proyek pembangunan JTTS. Pertimbangannya karena keberadaan JTTS memberi manfaat bagi perekonomian Sumatera. 

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto. Menurut dia, meski tidak layak finansial pembangunan JTTS memberikan manfaat lain yaitu perekonomian Sumatera bisa berkembang pesat.

"Jalan tol Sumatera ini kategori yang ketiga (tak layak secara finansial), namun secara ekonomi sangat visible karena sangat penting dalam kembangkan ekonomi Sumatera," ujar Budi dalam sebuah webinar, Kamis (9/9/2021) dikutip dari Suara.com.

Baca Juga:Bos Hutama Karya: Jalan Tol Sumatera Tak Layak Finansial, Tapi Bagus Buat Ekonomi

Sejak awal pembangunan pada 2017, proyek JTTS sudah memakan biaya Rp 33 triliun. Dana sebesar itu didapat dari penyertaan modal negara (PMN).

Budi mengungkapkan, sejak 2017 Hutama Karya telah membangun 530 kilometer jalan tol, yang kesemuanya telah bisa beroperasi.

"Kehadiran jalan tol ini tentu akan dorong pertumbuhan ekonomi Sumatera, maka biaya logistik akan turun, antar daerah terkoneksi dengan baik, perjalanan akan singkat, dan saya yakin akan mengundang investor untuk kembangkan potensi di sana. Lebih dari itu akan tingkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," ucap dia.

Untuk diketahui, dalam tahap I terdapat delapan ruas yang dibangun Hutama Karya. Adapun, progres masing-masing ruas tersebut yakni Tol Sigli Banda – Aceh (74 Km) sebesar 71%, Tol Kisaran – Indrapura (48 Km) sebesar 24%, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) sebesar 60%.

Selanjutnya, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (121 Km) sebesar 33%, Tol Padang – Sicincin (36 Km) sebesar 44%, Tol Pekanbaru – Pangkalan (64 Km) sebesar 62%, Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km) sebesar 81% dan Tol Binjai Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km) sebesar 38%.

Baca Juga:5 BUMN Dapat Kucuran Dana Puluhan Triliun Dari Pemerintah, Dari WIKA Hingga PLN

Sebelumnya juga, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmojo memastikan pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera (JTTS) memiliki manfaat kepada masyarakat daerah maupun perekonomian negara.

Salah satunya, Pria yang akrab disapa Tiko ini mengungkapkan proyek JTTS bisa memberikan keutungan ganda atau multiplier efek 1,7 kali terhadap perekonomian.

"JTTS juga bisa meningkatkan Pendapatan domestik bruto 2,2 persen dan penyerapan tenaga kerja di daerah Sumatera," kata Tiko

Kemudian, tutur Tiko, kehadiran JTTS juga bisa mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Sumatera. Lalu, bilang dia, JTTS juga bisa membangun kawasan ekonomi baru di Sumatera.

Dengan begitu, adanya kawasan ekonomi baru bisa memanfaatkan kekayaan alam yang di Sumatera mulai dari kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan teh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini