Bandara Pekon Serai Pesisir Barat Diganti Bandara Muhammad Taufiq Kiemas

perubahan nama Bandar Udara Pekon Serai Pesisir Barat menjadi Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas

Wakos Reza Gautama
Minggu, 11 April 2021 | 08:45 WIB
Bandara Pekon Serai Pesisir Barat Diganti Bandara Muhammad Taufiq Kiemas
Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan perubahan nama Bandara Pekon Serai Pesisir Barat menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, Sabtu (10/4/2021). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Ketua DPR RI Puan Maharani resmi mengganti nama Bandara Pekon Serai yang terletak di Pesisir Barat, Lampung. Bandara itu kini berganti nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas.

Peresmian perubahan nama Bandara Pekon Serai Pesisir Barat menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas berlangsung, Sabtu (10/4/2021).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto menyampaikan bahwa perubahan nama Bandar Udara Pekon Serai ini berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KP. 811 Tahun 2016.

Diharapkan pembangunan Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi baru di koridor Barat atau kawasan pantai Barat Pulau Sumatera.

Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Beri Rapor Merah Penanganan Covid-19 di Pesisir Barat

“Bandara ini akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan pantai Tanjung Setia, yang selama ini menjadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing. Selain dari alasan utama pemerintah membangun bandara yaitu sebagai bandara mitigasi bencana alam," kata Novie Riyanto dalam keterangannya di Jakarta dilansir dari ANTARA.

Novie mengatakan, saat ini Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas telah melayani penerbangan rute Bandar Lampung – Pesisir Barat dengan frekuensi 3 kali sepekan, dilayani oleh maskapai Wings Air, namun terhenti ketika masa pandemi Covid-19.

Dalam waktu dekat Bandara Muhammad Taufiq Kiemas akan dilayani oleh penerbangan perintis dengan rute Muhammad Taufiq Kiemas (Krui) - Bengkulu pp. dan Krui - Radin Inten II Lampung masing-masing 2 kali dalam sepekan.

“Kehadiran bandara ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pesisir Barat, yang tadinya dari Lampung menuju Krui melalui jalur darat membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dan dari Bengkulu butuh waktu 7 jam, dan melalui penerbangan hanya butuh waktu 40 menit”, katanya.

Saat ini, kata Novie, Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas dengan luas area bandara 75,624 hektar memiliki fasilitas sisi udara dengan runway berukuran 1.300 m x 30 m, sehingga dapat melayani pesawat tipe maksimal ATR 72 – 500/600. Selain itu, taxiway 97 m x 18 m dan apron 90 m x 80 m yang mampu menampung 2 pesawat tipe ATR 72 – 500/600 untuk parkir.

Baca Juga:Kebakaran di Pesisir Barat, Warga: Allahu Akbar Tulung Pak

Sedangkan untuk sisi darat, terdapat terminal penumpang seluas 1.116 m² yang mampu menampung 279 penumpang per hari atau sekitar 50.000 penumpang per tahun.

Untuk meningkatkan operasional pelayanan penerbangan maka nantinya akan dilakukan perluasan terminal dan fasilitas lainnya seperti pengembangan area parkir kendaraan dan perpanjangan runway menjadi 1.400 m x 30 m sehingga pesawat berbadan lebar dapat dilayani di bandara ini.

“Kami berterima kasih kepada Pemprov, Pemda, Kementerian/Lembaga, Komisi VI DPR dan seluruh masyarakat Lampung atas sinergi, dukungan dan kontribusi dalam pembangunan hingga Bandara Muhammad Taufiq Kiemas ini beroperasi dengan lancar," katanya.

Sebagai informasi, pembangunan bandara ini dimulai pada tahun 2004 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, dengan pembebasan lahan dan dilanjutkan dengan kegiatan study kelayakan dan masterplan.

Akhirnya pada September 2011 dilakukan uji coba penerbangan perdana oleh pesawat Susi Air dan pada Juli 2013 dilakukan penerbangan perdana perintis. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini