Penembakan Brutal, Seorang Anak Tewas di Pelukan Ibunda

Jaksa Wilayah Orange County Todd Spitzer mengatakan, ada empat korban dari aksi penembakan brutal

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 02 April 2021 | 15:38 WIB
Penembakan Brutal, Seorang Anak Tewas di Pelukan Ibunda
Ilustrasi penembakan brutal. Seorang bocah tewas terkena tembakan di pelukan ibunda. [Shutterstock]

SuaraLampung.id - Penembakan brutal terjadi di pinggiran kota Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu (31/3/2021). Pada aksi itu, seorang anak tewas di pelukan ibunya. 

Jaksa Wilayah Orange County Todd Spitzer mengatakan, ada empat korban dari aksi penembakan brutal. Salah satunya adalah anak laki-laki berusia 9 tahun. 

"Tampaknya seorang anak laki-laki meninggal dalam pelukan ibunya saat dia mencoba menyelamatkannya selama pembantaian yang mengerikan ini," kata Jaksa Wilayah Orange County Todd Spitzer pada konferensi pers, Kamis (1/4/2021) dilansir dari ANTARA.

para penyelidik di California mengatakan mereka dapat segera menentukan bahwa penembak mengenal korban, mengesampingkan tindakan kekerasan secara acak.

Baca Juga:Teror Serang Pusat Komando, Muhammadiyah: Tamparan Keras bagi Polisi

"Motif awal diyakini terkait dengan bisnis dan hubungan pribadi yang terjalin antara tersangka dan semua korban," kata Letnan Jennifer Amat dari Departemen Kepolisian Oranye pada konferensi pers.

Para pejabat mengidentifikasi tersangka sebagai Aminadab Gaxiola Gonzalez, 44, seorang warga dekat kota Fullerton.

Selain anak laki-laki, korban jiwa lainnya adalah seorang pria dan dua wanita.

Pelaku penembakan dan wanita yang melindungi bocah itu tetap dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis tetapi stabil, kata Amat.

Pada Rabu sore, tersangka memasuki kompleks perkantoran bisnis bernama Unified Homes yang membeli dan menjual rumah mobil.

Baca Juga:Terjadi Penembakan di Area Perkantoran California, 5 Orang Jadi Korban

Tersangka mengunci gerbang belakang dengan kunci sepeda, kata polisi.

Tembakan masih terus dilakukan ketika petugas tiba, kata pejabat, tetapi gerbang kompleks dikunci sampai mereka bisa memutuskan rantai dengan pemotong baut.

"Sementara itu, amukan mengerikan sedang terjadi di kantor dan orang-orang sekarat karena ditembak," kata Spitzer.

Dari luar halaman, dua petugas terlibat baku tembak dengan tersangka. Kemudian tersangka yang terluka ditangkap, kata Amat.

Pihak berwenang menemukan pistol semi-otomatis dan ransel berisi semprotan merica, borgol, dan amunisi yang mereka yakini milik tersangka.

Setelah membantu wanita yang terluka karena melindungi anak laki-laki berusia 9 tahun yang akhirnya tewas terkena tembakan.

Polisi menggeledah kompleks tersebut dan menemukan seorang wanita tewas di lantai atas di luar ruangan.

Kemudian, polisi menemukan seorang pria tewas di dalam gedung perkantoran, dan seorang wanita meninggal di gedung perkantoran lain, kata Amat.

Polisi merahasiakan identitas mereka sampai kerabat diberi tahu.

Pertumpahan darah di Orange, California, sekitar 48 kilometer tenggara pusat kota Los Angeles, menandai penembakan massal ketiga yang mematikan di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari sebulan.

Dalam dua letusan senjata lainnya di bulan Maret, seorang pria membunuh delapan orang termasuk enam wanita Asia di tiga spa di area Atlanta, dan seorang pria lainnya melepaskan tembakan ke supermarket di Boulder, Colorado, menewaskan 10 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini