Wakos Reza Gautama
Jum'at, 07 November 2025 | 13:35 WIB
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat pelaksanaan LEIF 2025 dan melakukan penandatanganan kesepakatan investasi. [Dok Pemprov Lampung]
Baca 10 detik
  • Lampung menarik 15 investor untuk proyek strategis.

  • Total investasi yang ditawarkan lebih dari Rp22 triliun

  • Lampung menjadi pusat hilirisasi komoditas unggulan

SuaraLampung.id - Provinsi Lampung tengah menjadi incaran investor global! Sebanyak 15 Letter of Intent (LoI) atau dokumen kesepakatan investasi telah ditandatangani, membuka jalan bagi berbagai proyek strategis yang nilainya fantastis, mencapai lebih dari Rp22 triliun.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan bahwa Lampung siap menjadi pusat hilirisasi lima komoditas unggulan daerah yaitu kelapa, kopi, lada, ubi kayu, dan udang.

"Upaya menarik investor masuk ke Lampung adalah kunci untuk mewujudkan potensi besar ini," ujarnya, Kamis (6/11/2025) kemarin.

Ajang Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2025 sukses besar. Puluhan investor asing membanjiri acara ini, menghasilkan 15 penandatanganan LoI yang akan mendorong pembangunan di berbagai sektor.

"LEIF 2025, yang digelar bersama Forum Investasi Lampung (FOILA), adalah ajang strategis untuk mempromosikan potensi investasi daerah, memperkuat hilirisasi komoditas unggulan, sekaligus memperkenalkan Lampung sebagai magnet baru investasi nasional," jelas Gubernur.

Kehadiran calon investor dari Jepang, Belgia, Filipina, Malaysia, hingga Tiongkok menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan internasional terhadap potensi ekonomi Lampung.

Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp483,8 triliun di tahun 2024, Lampung kini menduduki posisi keempat tertinggi di Sumatera.

Ini membuka peluang emas untuk investasi di sektor pangan, energi baru terbarukan, dan pariwisata berkelanjutan.

Arah pembangunan ekonomi Lampung kini berfokus pada peningkatan nilai tambah melalui penguatan industri pengolahan.

Baca Juga: Sindikat Pencuri ECU Mobil Diringkus Polisi, Beraksi Lebih dari 25 Kali di Lampung

Kebijakan hilirisasi adalah langkah utama agar Lampung tak hanya sekadar penghasil bahan mentah, tetapi juga pusat produksi bernilai tinggi.

LEIF 2025 tak hanya sekadar forum, tetapi juga pameran megah proyek-proyek investasi daerah. Sesi "one on one" antara investor dan pemilik proyek menjadi ajang interaktif untuk membahas peluang kerja sama, skema pembiayaan, serta model investasi di sektor prioritas.

Pemerintah Provinsi Lampung menawarkan 11 proyek unggulan dengan total investasi lebih dari Rp22 triliun. Beberapa di antaranya yang paling menarik perhatian adalah:

  1. Bakauheni Harbour City (Rp4,5 triliun)
  2. Way Kanan Industrial Park (Rp3,5 triliun)
  3. Perluasan Pelabuhan Sebalang (Rp3 triliun)
  4. Floating Solar Power Plant (Rp2,1 triliun)
  5. Kemiling Agripark Development Plan (Rp1,2 triliun)
  6. Kawasan Kota Baru (Rp1,7 triliun)
  7. Terminal Subing Betan dan Double Track Railway (Rp2,4 triliun)
  8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Tiga (Rp1,8 triliun)

Dan masih banyak lagi proyek wisata dan energi terbarukan yang menjanjikan. Berikut adalah beberapa investor yang telah berkomitmen untuk menanamkan modalnya di Lampung:

  1. Terminal Betan Subing & Jalur Kereta Api Ganda: Nippon KOEI, PT Kobelco Trading Indonesia, Kedutaan Besar Belgia, dan PT Mitsui Indonesia.
  2. Kota Pelabuhan Bakauheni: N Mark Castro Filipina.
  3. Pelabuhan Sebalang: PT Bukit Kiara Lestari.
  4. Agripark Kemiling: Azwan Omar Malaysia.
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung: PT Tanyoe Sentosa, PT Bakrie Power, Xurya Daya, PT Magical Crystal Indo.
  6. Kotabaru Lampung: PT Sinohydro Corp Ltd dan PT Tanyoe Sentosa.

Dengan deretan proyek ambisius dan dukungan dari investor kelas dunia, Lampung siap mengukuhkan posisinya sebagai salah satu episentrum ekonomi baru di Indonesia. (ANTARA)

Load More