-
Polisi menangkap dua pencuri spesialis ECU mobil
-
Kedua pelaku sudah beraksi lebih dari 25 kali
-
Mereka menjual ECU curian untuk judi slot
SuaraLampung.id - Aparat kepolisian berhasil membongkar jaringan pencuri spesialis Electronic Control Unit (ECU) kendaraan yang selama ini meresahkan warga Bandar Lampung dan sekitarnya.
Dua pria terduga pelaku, BAS (29) dan ZL (28), kini mendekam di balik jeruji besi setelah diringkus pada Kamis (30/10/2025).
Dari hasil pendalaman, kedua pelaku mengakui sudah lebih dari 25 kali melancarkan aksinya, tak hanya di dalam kota Bandar Lampung, tapi juga hingga ke luar kota.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay, mengungkapkan modus operandi mereka terbilang licin.
"Pelaku berkeliling mencari dan memantau mobil yang menjadi target. Begitu ada kesempatan, langsung dieksekusi," terang Kombes Pol Alfret, Kamis (6/11/2025).
Bayangkan, hanya butuh waktu kurang dari lima menit. Pelaku membuka pintu mobil menggunakan obeng, lalu masuk dan membongkar ECU yang tersembunyi di dasbor mobil. Cepat sekali mereka melakukannya.
Penangkapan bermula dari aksi nekat BAS yang tertangkap basah oleh petugas pengamanan saat mencuri ECU mobil di sebuah perusahaan di Bandar Lampung.
Tak buang waktu, polisi yang datang ke lokasi langsung memboyong BAS ke Polsek Sukarame untuk diinterogasi. Dari sanalah benang kusut mulai terurai.
"Hasil pemeriksaan, terungkap komplotan ini berjumlah dua orang. Penyelidikan intensif pun dilakukan hingga akhirnya pelaku ZL berhasil kami tangkap," jelas Kombes Alfret.
Baca Juga: Miris! Wanita Dilecehkan saat Salat di Masjid Garuntang, Menteri PPPA Langsung Turun Tangan
Dalam sindikat ini, BAS berperan sebagai 'eksekutor' yang membongkar ECU, sementara ZL bertindak sebagai 'joki' yang mengantar BAS ke lokasi pencurian.
ECU hasil curian tak tanggung-tanggung mereka jual dengan harga Rp5,2 juta per unitnya. Padahal, harga baru sebuah ECU bisa mencapai Rp20 juta.
"Dari Rp5,2 juta, Rp1 juta diberikan kepada joki (ZL), sisanya Rp4,2 juta diambil oleh BAS," beber Kombes Alfret.
Mirisnya, uang haram hasil penjualan ECU ini digunakan para pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan yang paling mengejutkan, untuk bermain judi slot online.
Aksi terakhir komplotan ini tercatat pada Kamis (30/10/2025), sekitar pukul 15.00 WIB, di parkiran sebuah perusahaan di wilayah Campang Raya, Sukabumi, Bandar Lampung.
Selain kedua pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain 1 unit ECU mobil truk dan 1 tas kecil berwarna kuning berisi perkakas kunci yang digunakan untuk melancarkan aksinya.
Tag
Berita Terkait
-
Miris! Wanita Dilecehkan saat Salat di Masjid Garuntang, Menteri PPPA Langsung Turun Tangan
-
Kecanduan Video Porno Bikin Pemuda Nekat Cabuli Wanita Saat Salat di Masjid Garuntang
-
Damkarmat Berjibaku Padamkan Api di TPA Bakung, Warga Diimbau Waspada
-
14 Warung Remang-Remang di PKOR Way Halim Ditertibkan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Pulau Pisang di Pesisir Barat, Destinasi Sunyi dengan Ombak Favorit Peselancar
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG