- Inflasi tahunan Lampung pada Oktober 2025 tercatat 1,20 persen
- Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pemicu utama inflasi tersebut
- BI Lampung memprediksi inflasi akan tetap terjaga sepanjang 2025
SuaraLampung.id - Inflasi tahunan di Provinsi Lampung pada Oktober 2025 berhasil ditekan hingga menyentuh angka 1,20 persen (year on year/yoy).
Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,94 persen. Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol untuk stabilitas ekonomi Lampung.
Namun, di balik kabar baik ini, ada satu "biang kerok" utama yang membuat harga-harga sempat terungkit: emas perhiasan. Ya, kenaikan harga emas dunia akibat ketidakpastian geopolitik turut menyeret harga emas perhiasan di Lampung.
Kepala KPw BI Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, menjelaskan bahwa kontribusi emas perhiasan terhadap inflasi Lampung cukup signifikan.
Selain itu, beberapa komoditas pangan juga turut memberi andil, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah, masing-masing sebesar 0,14 persen; 0,05 persen; 0,05 persen; dan 0,05 persen.
Kenaikan harga daging ayam ras ternyata disebabkan oleh minimnya pasokan DOC (day old chicks) atau bibit ayam yang diperkirakan berlangsung hingga November 2025. "Faktor cuaca juga turut memengaruhi produktivitas peternak," tambah Bimo.
Sementara itu, cabai merah sempat "pedas" harganya karena pasokan yang menurun setelah berakhirnya periode panen di beberapa sentra produksi.
Inflasi yang lebih tinggi pada Oktober 2025 berhasil tertahan berkat penurunan harga komoditas penting lainnya. Bawang merah, tomat, cabai rawit, dan gula pasir justru memberikan andil deflasi yang menyejukkan.
Masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen; 0,03 persen; 0,04 persen; dan 0,02 persen (month to month/mtm).
Baca Juga: Begal Sadis Penagih Utang Bank Keliling Diringkus Polisi Lampung Utara
"Penurunan harga bawang merah, tomat, dan cabai rawit sejalan dengan masuknya periode panen di beberapa sentra produksi," ungkap Bimo.
Begitu juga dengan gula pasir, harganya lebih manis karena stok lokal yang terjaga berkat perbaikan faktor produksi tebu domestik.
Melihat tren positif ini, KPw BI Provinsi Lampung optimis bahwa inflasi di Lampung akan tetap terkendali.
"Kami memperkirakan inflasi di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1 persen (yoy) sepanjang tahun 2025," ujar Bimo.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung juga mengamini optimisme ini. Tingkat inflasi tahunan yang berhasil ditekan hingga 1,20 persen adalah bukti nyata ketahanan ekonomi Lampung.
Meskipun ada sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya (1,17 persen), penurunan signifikan secara tahunan ini adalah sinyal positif yang kuat. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM