- Nelayan Subardi (64) hilang di Perairan Sungai Berundung
- Pencarian Basarnas Lampung sudah berlangsung tiga hari
- Tim SAR gabungan masih terus menyisir area pencarian
SuaraLampung.id - Operasi pencarian Subardi (64), seorang nelayan asal Desa Rejo Mulyo, Lampung Timur, yang hilang misterius di perairan Sungai Berundung, Ketapang, Lampung Selatan, telah memasuki hari ketiga pada Sabtu (1/11/2025).
Tim SAR gabungan masih berjibaku menyisir luasnya laut dan sungai, namun hingga kini keberadaan Subardi masih menjadi teka-teki.
Peristiwa nahas ini bermula pada Selasa (28/10/2025). Subardi bersama dua rekannya berangkat melaut dari Dermaga Paret 8, Lampung Timur, untuk mencari udang.
Namun, di tengah laut, cuaca mendadak memburuk dan gelombang tinggi menerjang. Demi keselamatan, mereka memutuskan menepi dan berlindung di Sungai Berundung.
Setelah cuaca dirasa membaik, kedua rekan Subardi kembali melanjutkan perjalanan melaut. Namun, Subardi memilih untuk tetap bertahan di area sungai tersebut.
Keputusan inilah yang menjadi awal mula hilangnya Subardi. Keesokan harinya, ia tidak lagi ditemukan di lokasi terakhir.
Rekan-rekan Subardi segera melakukan pencarian mandiri, namun hasilnya nihil. Tanpa membuahkan hasil, kejadian ini akhirnya dilaporkan ke BPBD Lampung Timur.
Pihak BPBD kemudian meneruskan informasi krusial ini kepada Kantor SAR Lampung pada Kamis (30/10/2025) pukul 12.50 WIB.
Respons cepat pun ditunjukkan oleh Tim Rescue Pos SAR Bakauheni yang langsung bergerak dengan RIB 02 Lampung, lengkap dengan peralatan pendukung pencarian.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025/2026, Polres Lamsel Pantau Ketat Pelabuhan Bakauheni
Hari Pertama: Penyisiran Intensif di Tengah Gelombang Tinggi
Pada hari pertama operasi, tim gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polairud, BPBD, dan nelayan setempat, menyisir area sungai dan perairan sekitar dengan radius 5 mil laut. Namun, upaya tersebut harus dihentikan sementara akibat gelombang tinggi yang membahayakan.
Perluasan Area Pencarian di Hari Kedua dan Ketiga
Memasuki hari kedua dan ketiga, area pencarian diperluas secara signifikan hingga mencapai 24 mil laut. Tim menyisir rute laut, muara sungai, bahkan hingga ke sekitar Pulau Mundu.
Selain menggunakan metode surface search dengan RIB 02 Lampung, koordinasi juga diperluas dengan nelayan yang melintas agar segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Pada hari ketiga pencarian, secercah harapan sempat muncul ketika tim SAR mendapatkan laporan penemuan jaring ikan yang diduga milik Subardi. Namun, setelah penyisiran lanjutan di lokasi tersebut, hasil tetap nihil.
Berita Terkait
-
Jelang Nataru 2025/2026, Polres Lamsel Pantau Ketat Pelabuhan Bakauheni
-
Cengkih Lampung Selatan Aman! KLH Pastikan Bebas Radiasi Cesium-137
-
Geger Penemuan Mayat Bayi di Perkebunan Karet Lampung Selatan, Polisi Buru Pelaku
-
Panjat Tower 70 Meter Hindari Amukan Massa, Pencuri Kabel di Lampung Selatan Bikin Geger
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Nelayan Lampung Timur Hilang Misterius: Tim SAR Sisir Laut Cari Korban
-
Bea Cukai di Lampung Raup Rp1,76 Triliun, Melebihi Target 200 Persen
-
Jelang Nataru 2025/2026, Polres Lamsel Pantau Ketat Pelabuhan Bakauheni
-
Gol Telat Selamatkan Bhayangkara FC dari Kekalahan di Kandang Sendiri saat Melawan Persita
-
Syarat KUR Mikro BSI: Modal Produktif Plafon Sampai Rp 100 Juta