- Penanganan radiasi Cesium-137 pada cengkih Lampung Selatan sudah tuntas
- Lokasi paparan radioaktif telah diamankan secara permanen
- Pemerintah memastikan semua produk dan lahan aman bagi masyarakat
SuaraLampung.id - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) secara resmi menyatakan penanganan paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas cengkih di Lampung Selatan telah tuntas dan 100 persen aman.
Setelah serangkaian dekontaminasi lapangan dan uji laboratorium super ketat, masyarakat tidak perlu lagi khawatir.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa lokasi yang sebelumnya terindikasi radioaktif kini telah diamankan secara permanen.
"Teman-teman Satgas telah menyelesaikan penanganan radionuklida cesium-137 di Lampung Selatan," ujarnya di Serang, Banten, Jumat (31/10/2025).
Hanif menjelaskan, titik awal temuan di area pemakaman kini sudah disemen rapat untuk mencegah penyebaran partikel radioaktif.
"Yang di Lampung Selatan, di pemakaman sudah clear," tegasnya.
Selanjutnya, pemerintah juga memastikan seluruh produk yang sempat terindikasi akan ditangani sesuai prosedur, termasuk rencana kedatangan kembali cengkih dari Surabaya.
“Tanggal 31 (Oktober) ini teman-teman di Surabaya sedang menunggu re-export dari cengkih yang dipersoalkan,” kata Hanif.
"Untuk Lampung sudah selesai, dan semua proses pengendalian berjalan sesuai standar keselamatan," tambahnya.
Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Bayi di Perkebunan Karet Lampung Selatan, Polisi Buru Pelaku
Pemerintah akan terus memantau hasil pengujian lanjutan hingga semua produk dan lahan terdampak benar-benar dinyatakan aman untuk aktivitas masyarakat.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Satgas Cs-137) mengonfirmasi bahwa hanya satu dari 12 kontainer cengkih yang dikirim ke Amerika Serikat yang terindikasi terkontaminasi.
"Satu kontainer suspect 137 (Cs-137) berisi cengkih dijadwalkan tiba di Surabaya pada 29 Oktober 2025," jelas Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137, Bara Krishna Hasibuan.
Pemeriksaan lapangan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, serta pengujian di laboratorium Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah dilakukan untuk menyambut kontainer tersebut.
"Jika terbukti terdapat kontaminasi Cs-137, produk tersebut akan segera dimusnahkan demi menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat," tegas Bara.
Fasilitas pengolahan cengkih PT Natural Java Spice (NJS) di Surabaya, serta perkebunan cengkih di Pati, Jawa Tengah, telah dinyatakan bebas dari kontaminasi dan berstatus clean and clear.
Berita Terkait
-
Geger Penemuan Mayat Bayi di Perkebunan Karet Lampung Selatan, Polisi Buru Pelaku
-
Panjat Tower 70 Meter Hindari Amukan Massa, Pencuri Kabel di Lampung Selatan Bikin Geger
-
Duit Rp13 Juta Raib saat Kecelakaan di Kalianda, Pelaku Terekam CCTV dan Langsung Diciduk
-
Predator Anak di Kalianda Diciduk Polisi, Satu Buron Masih Diburu
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Siap-siap, BBRI akan Buyback Saham Rp 3 Triliun
-
Rahasia Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia Terungkap di FLOII Expo 2025
-
Nelayan Lampung Timur Hilang Misterius: Tim SAR Sisir Laut Cari Korban
-
Bea Cukai di Lampung Raup Rp1,76 Triliun, Melebihi Target 200 Persen
-
Jelang Nataru 2025/2026, Polres Lamsel Pantau Ketat Pelabuhan Bakauheni