Wakos Reza Gautama
Kamis, 21 Agustus 2025 | 17:58 WIB
Ilustrasi gantung diri. Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di bawah jembatan Kampung Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. [flickr]

SuaraLampung.id - Pagi yang seharusnya tenang di Dusun Anoman, Kampung Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, pecah oleh sebuah pemandangan memilukan.

Seorang pria ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung di bawah jembatan, mengakhiri hidupnya dengan seutas tali tambang.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 21 Agustus 2025, sekitar pukul 06.00 WIB ini sontak menggegerkan warga dan membuka tabir dugaan drama keluarga yang berujung tragis.

Korban diidentifikasi berinisial ABSB, seorang pria berusia 46 tahun yang merupakan warga setempat. Penemuannya yang mengerikan menjadi awal dari terkuaknya serpihan-serpihan informasi yang menunjuk pada satu kata kunci: masalah keluarga.

Kapolsek Terbanggi Besar, AKP Dailami memberikan keterangan resmi mengenai kronologi kejadian.

"Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Saksi kemudian meminta bantuan kepada warga setempat dan melaporkan kejadian ini ke pihak kelurahan, yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Terbanggi Besar," ujar AKP Dailami.

Namun, di balik laporan kronologis yang lugas, tersimpan sebuah narasi yang lebih kompleks. Pihak kepolisian, setelah menggali keterangan dari pihak keluarga, menemukan benang merah yang mengarah pada prahara di dalam rumah tangga korban.

"Dari keterangan pihak keluarga diduga korban melakukan aksi bunuh diri akibat masalah keluarga," ungkap Dailami.

Fakta ini diperkuat dengan beberapa detail signifikan. Istri korban diketahui sedang tidak berada di rumah, melainkan di Bandar Lampung, sebuah jarak yang cukup jauh dari Lampung Tengah.

Baca Juga: Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghilang dari rumah. Pihak keluarga panik dan berusaha mencarinya, namun upaya tersebut nihil hingga kabar duka itu datang dari bawah Jembatan Anoman.

Tim medis dari Puskesmas Poncowati yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya memperkuat dugaan awal.

"Saat ditemukan, korban tergantung menggunakan tali tambang warna putih. Tim medis dari Puskesmas Poncowati telah melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga kuat, korban meninggal akibat gantung diri," ungkap Kapolsek.

Penyelidikan polisi seolah berhenti di titik ini. Pihak keluarga, yang tampaknya sudah mengetahui badai yang dihadapi korban, memilih untuk menutup buku.

Mereka menolak proses autopsi untuk mengetahui lebih dalam penyebab kematian, sebuah langkah yang seringkali diambil keluarga untuk mempercepat proses pemakaman dan menjaga privasi.

Kapolsek menambahkan bahwa pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah. "Mereka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah, dengan membuat surat pernyataan resmi," jelasnya.

Load More