SuaraLampung.id - Kemarahan dan kecemasan ratusan warga yang menggeruduk Polsek Natar pada Selasa (22/7/2025) malam akhirnya terjawab dengan cara yang paling tragis.
Misteri mayat berjaket merah yang ditemukan terapung di sungai Desa Haduyang kini memiliki nama dan sebuah kisah kelam di baliknya.
Jenazah itu adalah Pandra Apriliandi, seorang pemuda berusia 21 tahun yang berprofesi sebagai pegawai koperasi. Di balik kematiannya, terungkap sebuah plot pembunuhan berdarah dingin yang didalangi oleh seorang pelaku yang tak terduga: penjual somai.
Pandra, warga Gedung Ketapang, Lampung Utara, dilaporkan hilang kontak sejak Minggu, 27 Juli 2025. Hari itu adalah hari terakhir ia terlihat, saat menjalankan tugasnya menagih angsuran kredit kepada nasabah di wilayah Kecamatan Natar.
Kegelisahan keluarga memuncak hingga laporan orang hilang dengan nomor LP/B-105/VII/2025 resmi dibuat di Polsek Natar.
Kecemasan ini menular ke rekan-rekan dan kerabatnya, memicu aksi massa yang menuntut polisi bergerak cepat. Tekanan publik yang begitu besar kini mendapatkan jawaban yang paling memilukan.
Sumber kepolisian mengonfirmasi bahwa kasus ini adalah pembunuhan murni. Pelakunya, bernama Salam, yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan somai, kini telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Lampung.
Dari balik profesinya yang tampak sederhana, terungkap sebuah rencana jahat. Salam diduga kuat telah menghabisi nyawa Pandra dengan cara menjerat leher korban menggunakan seutas tali hingga tewas. Modusnya sangat keji.
Setelah memastikan Pandra tak lagi bernyawa, Salam membuang jasadnya ke sebuah aliran sungai terpencil di dekat kebun singkong, tak jauh dari rumahnya di Desa Candimas—desa yang sama di mana Pandra terakhir kali dilaporkan berada.
Baca Juga: Misteri Mayat Berjaket Merah Terapung di Sungai Natar, Posisi Tangan Terlipat Jadi Sorotan
"Tali jerat yang digunakan diduga kuat telah dipersiapkan sebelumnya, baik dari rumah ataupun dari lokasi tempat mereka sempat minum tuak. Barang bukti tersebut kini telah diamankan penyidik," ungkap sebuah sumber di lapangan.
Detail bahwa keduanya sempat minum tuak bersama mengindikasikan adanya pertemuan yang direncanakan, bukan sebuah perampokan acak di jalan. Diduga kuat, pembunuhan ini dipicu oleh masalah utang piutang yang ditagih oleh korban.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Toni Kasmiri, menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan, termasuk penyisiran wilayah dan pelacakan untuk mengetahui keberadaan Pandra dan Salam (sebelum penangkapan)," ujarnya.
Berita Terkait
-
Misteri Mayat Berjaket Merah Terapung di Sungai Natar, Posisi Tangan Terlipat Jadi Sorotan
-
Akhir Pekan Kelabu di Pantai Katibung: Dua Sahabat Tenggelam Ditelan Ombak
-
Pesan WA Pembuka Jalan Polisi Meringkus Predator Keji yang Menewaskan Bocah di Tulang Bawang
-
Kopdes Way Urang Jadi Percontohan, Apa Saja Keunggulannya?
-
Kabar Gembira Warga Lampung Selatan: Bantuan Beras 20 Kg Siap Dibagikan
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
Terkini
-
Skenario Maut Terungkap: Detik-Detik Pegawai Koperasi Dieksekusi dengan Cara Sadis di Natar
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Pemutihan Pajak Kendaraan Lampung Diperpanjang Hingga Akhir Oktober
-
Misteri Mayat Berjaket Merah di Natar Terjawab: Pegawai Koperasi Dijerat Tali Lalu Dibuang
-
Pelarian Mafia Tanah Akhirnya Tamat, Diciduk Tim Tabur Saat Sembunyi di Jati Agung
-
BRI Torehkan Laba Rp26,53 Triliun, Bukti Penguatan Fundamental dan Strategi Tepat