Wakos Reza Gautama
Kamis, 31 Juli 2025 | 15:07 WIB
Geger penemuan mayat tanpa identitas di sungai di wilayah Kampung Kroya, Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (31/7/2025). [unsplash/john hendrick]

SuaraLampung.id - Ketenangan warga di sekitar aliran sungai wilayah Kampung Kroya, Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pecah seketika pada Kamis (31/7/2025) siang. Pemandangan mengerikan sesosok mayat yang terapung di antara aliran air keruh menjadi penyebabnya.

Kabar penemuan ini menyebar cepat, diperkuat dengan rekaman video amatir yang beredar di kalangan warga. Dalam video tersebut, terlihat jelas jenazah dalam posisi telungkup, dengan detail yang mengundang tanda tanya besar.

Korban mengenakan jaket berwarna merah menyala dan celana jeans biru, namun yang paling menjadi sorotan adalah posisi tangannya yang terlipat di bagian perut, seolah memegang sesuatu.

Pemandangan ini sontak memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Apakah ini korban kecelakaan, atau ada unsur kejahatan di balik kematian misterius ini?

Menanggapi kegemparan tersebut, tim gabungan dari berbagai unit kepolisian langsung dikerahkan. Tak tanggung-tanggung, personel dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Polres Lampung Selatan, dan Polsek Natar turun tangan ke lokasi.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan penemuan yang menghebohkan tersebut. Ia juga menjelaskan tantangan yang dihadapi tim di lapangan.

"Benar, pagi tadi ditemukan sesosok jenazah terapung di sungai Desa Haduyang. Proses evakuasi masih berlangsung. Kami juga melibatkan Basarnas karena kondisi medan yang licin akibat hujan," ujarnya.

Kehadiran Basarnas mengindikasikan lokasi penemuan yang tidak mudah dijangkau, menambah lapisan kesulitan dalam upaya mengungkap misteri ini.

Hingga saat ini, pertanyaan terbesar masih belum terjawab: siapa sosok pria berjaket merah tersebut? Pihak kepolisian menegaskan bahwa identitas korban masih menjadi misteri. Kunci untuk membuka tabir ini berada di meja autopsi.

Baca Juga: Akhir Pekan Kelabu di Pantai Katibung: Dua Sahabat Tenggelam Ditelan Ombak

"Jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian," tambah Yuni.

Hasil autopsi nantinya diharapkan tidak hanya mengungkap identitas, tetapi juga memberikan petunjuk krusial mengenai penyebab kematian—apakah ada tanda-tanda kekerasan, atau korban meninggal karena tenggelam murni.

Aparat kepolisian memastikan penyelidikan tidak akan berhenti pada proses evakuasi dan autopsi. Langkah-langkah investigasi di lapangan terus digencarkan untuk mengumpulkan kepingan puzzle yang hilang.

"Saat ini kami fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menggali keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi. Kami juga akan menelusuri kemungkinan adanya laporan orang hilang," tutupnya.

Load More