SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperbaiki drainase di sepanjang ruas jalan Lempasing-Padang Cermin, Pesawaran, sebelum arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung M Taufiqullah mengatakan perbaikan drainase di ruas jalan Lempasing-Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran dengan panjang ruas mencapai 26 kilometer.
"Ruas ini merupakan akses utama menuju kawasan wisata di Kabupaten Pesawaran. Namun, berbagai kendala seperti drainase yang tertutup akibat longsor dan sedimentasi menghambat fungsi jalan sehingga kami perbaiki agar tidak mengganggu lalu lintas," katanya.
Taufiq melanjutkan selama ini ruas tersebut tidak berfungsi secara optimal karena tertutup lumpur, longsoran material dan sampah.
Sehingga menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar, hingga tergenang di badan jalan dan menjadi penyebab kerusakan jalan.
“Beberapa titik drainase yang tertutup ini menjadi penyebab utama genangan di badan jalan dan banjir saat hujan deras. Selain itu terkikisnya tanah dari tebing di sepanjang jalan juga menyebabkan sedimentasi di saluran air jadi semua kita bersihkan,” ujar dia.
Menurut Taufiq, setelah perbaikan drainase selesai dilakukan pihaknya akan melanjutkan dengan peningkatan kualitas jalan di sepanjang ruas tersebut.
"Jadi kalau sudah dibenahi drainasenya, baru jalan yang diperbaiki. Sehingga kualitas jalan lebih awet karena genangan air sudah tidak di badan jalan lagi melainkan tertampung di drainase," katanya.
Taufiq mengatakan Pemprov Lampung menargetkan proyek perbaikan jalan dan drainase tersebut dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan, sekaligus mendukung perekonomian daerah.
Baca Juga: Catat 15 Titik Macet Jalur Mudik di Lampung
Sebab ruas jalan Lempasing-Padang Cermin merupakan jalur penghubung utama antara Kota Bandar Lampung dengan destinasi wisata bahari seperti Pantai Sari Ringgung, Mutun, Kelagian, hingga Pahawang.
"Nanti ketika Lebaran jalur ini biasanya padat wisatawan yang hendak berlibur. Jadi bisa meningkatkan pendapatan asli daerah juga," ujar dia.
Taufiq menegaskan, proyek perbaikan tersebut sejalan dengan komitmen Gubernur Lampung untuk memperbaiki infrastruktur di Lampung.
"Kami mengimbau masyarakat dan pengguna jalan agar bersabar selama proses pengerjaan berlangsung. Pemerintah menargetkan ruas tersebut dalam kondisi baik saat periode mudik Lebaran 2025 mendatang," katanya.
Titik Rawan Longsor
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung (BPJN) Lampung telah memetakan 39 titik atau ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor menjelang periode mudik Lebaran 2025.
"Kami sudah melakukan persiapan menjelang periode mudik Lebaran 2025, salah satunya dengan memetakan ruas jalan yang menjadi kewenangan kami yang rawan terjadi longsor," ujar Kepala BPJN Lampung Susan Novelia, Kamis (20/3/2025).
Ia mengatakan bahwa pemetaan ruas jalan rawan longsor tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan nasional selama periode mudik Lebaran 2025.
"Inventaris titik rawan longsor ada di ruas Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10 rawat terjadi longsor lereng dan bahu, dua titik rawan longsor di ruas Balimbing Kota Agung Timur sebab lokasi banyak jalan tebing," katanya.
Kemudian ada 18 titik rawan longsor pada ruas jalan Kota Agung-Bengkunat sebab banyak tebing dan jurang alami di bagian kanan kiri badan jalan.
"Lalu ada dua titik di ruas jalan Lintas Barat dengan kondisi jalan di kiri kanan bertebing, kemudian ada tiga titik di ruas jalan Lemong Lintas Barat, ruas jalan Lintas Barat Ruas Kota Liwa- Simpang Gunung Kemala ada lima titik rawan longsor," ucap dia.
Susan melanjutkan bahwa titik rawan longsor juga ada di Lintas Barat Ruas Karya Penggawa, di ruas jalan Krui-Liwa Way Krui ada dua titik rawan longsor.
"Kemudian ruas jalan Krui-Liwa Balik Bukit ada dua titik longsor, ruas jalan Padang Tambak-Batas Kota Liwa, dan dua lokasi longsor karena kontur jalan berlereng di Bukit Kemuning," imbuhnya.
Sedangkan ruas jalan nasional yang rawan mengalami banjir ada di batas Kabupaten Lampung Tengah-Batas Kabupaten Lampung Timur, Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10 ada dua titik rawan banjir.
"Kemudian di Pringsewu karena drainase tertutup, dan jalan di daerah Rajabasa Bandarlampung karena ada box culvert (gorong-gorong) daerah Nyunyai," ujar dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Catat 15 Titik Macet Jalur Mudik di Lampung
-
6 Asosiasi Perusahaan di Pelabuhan Panjang Tolak Pembatasan Angkutan Barang Selama Mudik
-
Butuh Bantuan Saat Mudik di Lampung? Hubungi Call Center 110 Gratis 24 Jam
-
PSU Pilkada Pesawaran: Demokrat Diberi Waktu 3 Hari Perbaiki Gugatan, Apa yang Terjadi?
-
Jadi Atensi Mendagri, Mirza Perintahkan Kepala Daerah Perbaiki Lampu Penerangan Jalan di Jalur Mudik
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dukung UMKM, Pemkot Bandar Lampung Janji Dampingi Urus Izin dan Sertifikasi Halal GRATIS
-
Dua Tahun Buron, Perampok Karyawati PNM Mekar di Way Kanan Akhirnya tak Berkutik
-
Ayah Tiri di Way Kanan Tega Jadikan Anak 15 Tahun Budak Nafsu Sejak 2022
-
Pelaku Pencurian HP Mahasiswa KKN di Wonosobo Tanggamus Ditangkap, Ternyata
-
Berpihak pada UMKM, BRI Salurkan Pembiayaan Senilai Rp1.137,84 Triliun