SuaraLampung.id - Permainan petasan yang marak di bulan ramadhan, memakan korban. Dua bocah di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, mengalami luka bakar akibat main petasan tradisional saat ngabuburit.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (4/3/2025) di Desa Sriwijaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, menjelang buka puasa. Korban diketahui berinisial RAF (10) dan DAW (7).
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan insiden tersebut.
“Dua korban memainkan permainan petasan tradisional yang terbuat dari pipa paralon,” ujar Yuni Iswandari, Kamis (6/3/2025).
Akibat insiden itu, kedua bocah mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh. RAF mengalami luka bakar pada wajah dan leher, sementara DAW mengalami luka bakar pada paha kiri, kanan, dan area sensitifnya.
Yuni mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama selama bulan Ramadan.
"Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar selalu mengawasi anak-anak saat bermain. Sebaiknya hindari permainan yang berbahaya, seperti petasan, dan arahkan mereka ke kegiatan yang lebih positif selama bulan Ramadan,” pesannya.
Cegah Perang Sarung
Polresta Bandar Lampung meningkatkan patroli keamanan untuk mencegah aksi perang sarung yang marak terjadi selama bulan Ramadan. Aksi yang awalnya dianggap sebagai permainan anak-anak ini sering kali berujung pada tawuran yang mengganggu ketertiban umum.
Baca Juga: Modus Ritual Pengobatan, Dukun Cabul di Mesuji Perdaya Pasien Wanita
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay, mengatakan patroli dilakukan secara intensif, terutama setelah salat tarawih dan menjelang sahur. Beberapa lokasi yang menjadi titik rawan perang sarung di antaranya Jalan Pangeran Antasari, Way Halim, Sukarame, hingga kawasan Teluk Betung.
"Kami mengintensifkan patroli di lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat berkumpul oleh para remaja, para Bhabinkamtibmas juga kita kerahkan untuk memantau situasi di wilayah binaannya," ujar Alfret.
Selain berpatroli, polisi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak masjid agar mengingatkan anak-anak muda untuk tidak terlibat dalam aksi ini.
"Kami mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya setelah salat tarawih dan tidak membiarkan mereka keluar larut malam tanpa pengawasan," tambahnya.
Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas aksi perang sarung yang mengganggu ketertiban umum.
"Jika ditemukan adanya kelompok yang melakukan perang sarung dan mengarah ke tindakan kriminal, kami akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegas Kombes Pol Alfret.
Patroli ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadan untuk memastikan situasi tetap kondusif. Kepolisian juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan aktivitas yang mencurigakan agar bisa segera ditindaklanjuti.
Berita Terkait
-
Modus Ritual Pengobatan, Dukun Cabul di Mesuji Perdaya Pasien Wanita
-
Massa Bercadar Bakar Kantor & Traktor PT Prima Alumga di Mesuji, Polisi Perketat Pengamanan
-
Tragis! Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Metro
-
Gugatan Pilkada di MK: Pesawaran Lanjut, Pesisir Barat dan Mesuji Kandas
-
Perempuan di Mesuji Dihabisi Pakai Cangkul oleh Tetangga, Motifnya Cinta Ditolak
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI: Komitmen dalam Perluas Akses Kredit Konsumer
-
Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala
-
Drama Penalti di Lampung! Bhayangkara FC vs PSM Berakhir Imbang, Skema Pelatih Gagal Total?
-
Berkat Dukungan BRI, Gulalibooks Kini Berkembang dan Punya 12 Karyawan