SuaraLampung.id - Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian meminta mutu ubi kayu milik petani di Lampung terus dijaga guna sesuai standar.
Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Kurniawan Affandi menuturkan, pihaknya datang ke Lampung selama 3 hari untuk melihat langsung bagaimana tata kelola industri ubi kayu berjalan, dan melihat transparansi pengelolaannya.
Provinsi Lampung selama ini dikenal sebagai sentra nasional untuk komoditas ubi kayu. Data Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung, produksi ubi kayu setempat rata-rata 7 ton per tahun dan terdapat 71 perusahaan tepung tapioka yang beroperasi di sana.
Keberadaan 71 perusahaan itu mencakup 50 persen dari perusahaan serupa dari seluruh Indonesia.
Kurniawan Affandi meminta agar mutu dari ubi kayu tetap terjaga, dan menyangkut kemitraan komoditas ubi kayu yang menyangkut biaya, dan kadar pati tetap harus transparan.
"Jadi untuk menjaga mutu ini, maka perlu dilakukan sosialisasi terkait standar mutu yang sesuai SNI kepada petani agar mereka paham. Ini dilakukan agar tidak ada perselisihan lagi terkait harga ataupun mutu," katanya.
Kurniawan menjelaskan sebagai pembina di bidang pertanian khususnya untuk komoditas ubi kayu, pihaknya akan menggali beberapa informasi terkait tata kelola ubi kayu untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Tentu kami akan mengawasi ada beberapa permasalahan yang mempengaruhi komoditas ubi kayu, jadi harus dicari solusi terbaik agar semua pihak tidak ada yang dirugikan," ucap dia.
Menurut dia, petani harus tetap diperhatikan karena sebagai penyedia bahan mentah dan perlu ditingkatkan kembali kesejahteraannya.
Baca Juga: Bea Cukai Bandar Lampung Sita 3,69 Juta Batang Rokok Ilegal, Negara Rugi Miliaran
"Semua harus objektif dan transparan antara perusahaan dan petani harus bekerjasama. Setelah melakukan pemeriksaan di Lampung nanti hasilnya akan kami laporkan ke Menteri Pertanian setelah berkoordinasi dengan Satgas Pangan," tambahnya.
Kurniawan melanjutkan dengan tetap terjaga mutu, kualitas, hingga transparansi pengukuran kadar pati serta timbangan akan menciptakan kepercayaan antara perusahaan dengan para petani yang bisa mendukung terciptanya industri ubi kayu yang stabil.
"Dengan permasalahan yang cepat terselesaikan dengan baik, maka ekonomi dapat kembali berputar dan bertumbuh," ujar dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Bea Cukai Bandar Lampung Sita 3,69 Juta Batang Rokok Ilegal, Negara Rugi Miliaran
-
Usai Tikam Pegawai Damri, Sopir Fortuner Buang Sajam di Jalan Tol Setelah Diingatkan Sang Anak
-
Awas, Pengecer Nakal! Pemkot Bandar Lampung Pantau Harga Gas Melon
-
Drama Pencurian Uang Rp129 Juta di SPBU Lampung Utara: Pelaku Ternyata Orang Dalam
-
Tragis! Pria di Lampung Gantung Diri, 2 Foto Istri Ditemukan di Dadanya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pesisir Barat Diterjang Banjir: 90 Rumah Terendam, Ketinggian Air Hingga 3 Meter
-
6 Kecamatan di Pesisir Barat Terendam Banjir Setinggi 3 Meter, Tak Ada Korban Jiwa
-
Skandal MBG Sukabumi: Diskes Balam Temukan Fakta Mengejutkan Penyebab Ratusan Siswa Keracunan
-
Mantan Kadis PUPR Lampung Timur Meninggal di Rutan: Kronologi Sebelum Ajal Menjemput
-
Polda Lampung Tindak 172 Akun Medsos Pemicu Provokasi dan Hujatan