Wakos Reza Gautama
Sabtu, 11 Januari 2025 | 12:12 WIB
Suasana tempat kejadian perkara (TKP) ibu membunuh anak kandung di Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Sabtu (11/1/2025). [Suara.com/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Seorang ibu bernama Umi (39) membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 5 bulan. Peristiwa ini terjadi di Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Sabtu (11/1/2025).

Kepala Desa Way Areng, Mulyadi, membenarkan insiden yang menimpa salah satu warganya itu. Korban dikabarkan tewas akibat luka bacokan senjata tajam.

"Saya dikabari dengan warga saya ada kejadian pembunuhan, yang melakukan ibunya sendiri saya langsung menuju lokasi untuk membernarkan dan ternyata benar warga sudah ramai," kata Mulyadi.

Mulyadi belum dapat memberikan keterangan lebih rinci terkait motif pelaku yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.

Baca Juga: Kantor Bupati Lamtim Digeledah! Kejati Usut Korupsi Proyek Gerbang Rumah Jabatan Bupati Rp6,9 Miliar

Setelah melakukan aksi kejam tersebut, pelaku dilaporkan mencoba bunuh diri dengan berbagai cara, termasuk melukai tangannya menggunakan senjata tajam, meminum racun serangga, hingga berupaya menceburkan diri ke dalam sumur.

Ketika pelaku mencoba masuk ke dalam sumur berhasil dicegah oleh anaknya yang berusia 15 tahun. Sang anak segera menarik ibunya dan, dengan bantuan tetangga sekitar, membawa sang ibu masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian, ibu tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sukadana untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Setelah Umi dibawa di rumah sakit, anaknya yang menjadi korban langsung dimakamkan. Anaknya yang menjadi korban dengan jenis kelamin perempuan," kata Mulyadi.

Kanit Reskrim Polsek Mataram Baru, Ipda Haryadi, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan penjelasan lebih rinci terkait kasus tersebut.

Baca Juga: ODGJ Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Lampung Timur, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Saat ini, timnya masih fokus pada proses pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti guna mengungkap motif di balik peristiwa tragis tersebut.

"Kami masih fokus periksa saksi saksi, belum.bisa beri keterangan jauh apalagi soal motif, nanti pasti akan kami informasikan setelah semua proses penyelidikan rampung," kata Haryadi.

Kontributor : Agus Susanto

Load More