SuaraLampung.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Lampung meminta puskesmas turun tangan memeriksa kesehatan lingkungan di sekolah agar kasus keracunan di tempat belajar mengajar tidak terulang.
Ketua IDI Wilayah Provinsi Lampung Josi Harnos mengatakan pemeriksaan jajanan dari unit terkecil dapat mencegah kasus keracunan makanan.
"Dalam hal pelaksanaan pencegahan terjadinya kasus keracunan makanan atau jajanan bagi anak ataupun bagi masyarakat secara umum dapat dilakukan dari unit terkecil," ujar Josi Harnos, Senin (4/11/2024).
Ia mengatakan pemeriksaan dari unit terkecil itu dapat dilaksanakan oleh Puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah dengan menurunkan petugas kesehatan lingkungan.
"Para petugas ini nantinya akan melakukan pemeriksaan secara berkesinambungan, setiap makanan dan jajanan yang diperjualbelikan secara bebas di berbagai lokasi berjualan dan di sekolah harus diperiksa sampelnya," ucap dia.
Baca Juga: "Bebas Korupsi! Misi Utama Cagub-Cawagub Lampung di Debat Pilkada
Josi melanjutkan berbagai pihak bersama pemerintah pun harus tetap mendukung pelaksanaan pemeriksaan makanan serta jajanan dari unit terkecil di tengah masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
"Semua harus memastikan apakah ini telah terlaksana dengan baik, dengan pemeriksaan sampel makanan kemudian makanan harus dilihat label resmi dari BPOM dan dinas kesehatan, kalau industri makanan dan penjual produknya tidak memiliki label ini maka harus segera diurus," tambahnya.
Menurut Josi, dengan pelaksanaan hal tersebut secara konsisten dapat mencegah adanya kasus keracunan makanan.
"Sebenarnya ini sudah berjalan kalau memang ternyata ada kasus keracunan maka harus dilakukan evaluasi, dan ini memang bukan ranah kami sehingga kami hanya bisa membantu dalam mengedukasi masyarakat saja," ujar dia.
Sebelumnya 12 siswa SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajanan di kantin sekolah.
Baca Juga: Pilu, Gadis ABG Ini Jadi Korban Rudapaksa Sejak SD
Hasil pemeriksaan lab menyatakan keracunan disebabkan bakteri di tempat penyimpanan jajanan atau di kantin sekolah. (ANTARA)
Berita Terkait
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
Keluhkan Menu Makan Siang Gratis, Siswa SMA Mendadak Bikin Video Permintaan Maaf: Aneh Ya..
-
Nissa Sabyan Sekolah di Mana? Jurusan Antri Mainstrem Vokalis Grup Gambus yang Dikabarkan Nikah dengan Ayus
-
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik Berat
-
Cara Happy Hearts Indonesia Bantu 90.000 Anak di Indonesia: Bangun Lebih dari 300 Sekolah Terdampak Bencana
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"