Selain Bendung Agroguruh yang menjadi cikal bakal Sekampung Sistem, adapula irigasi peninggalan Belanda lain yang dibangun di tahun yang hampir bersamaan yakni di 1926. Sistem irigasi ini memanfaatkan aliran air dari Way Tebu di Kabupaten Tanggamus menuju Kabupaten Pringsewu dan membentuk Way Tebu Sistem.
Seperti diketahui, Daerah Irigasi Way Tebu Sistem terbagi menjadi empat yaitu Irigasi Way Tebu I dan Way Tebu II dibangun sejak 1926, kemudian pembangunan Way Tebu III di 1927 dan Way Tebu IV dibangun pada 1938.
Irigasi Way Tebu ini mampu menyediakan air irigasi dengan potensi untuk 5.298 hektare, dan potensi fungsional seluas 4.188 hektare.
Secara rinci, Daerah Irigasi Way Tebu I dan II memiliki luas potensi 488 hektare lalu luas fungsi 488 hektare dengan panjang saluran induk 5.200 meter dan berfungsi menampung air dari Way Tebu, irigasi ini terletak di Pekon Banjar Agung Udik Kabupaten Tanggamus.
Lalu, Daerah Irigasi Way Tebu III memiliki luas potensi 2.150 hektare dengan luas fungsi 1.514 hektare dengan panjang saluran induk 4.552 meter dan terletak di Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
Sedangkan Daerah Irigasi Way Tebu IV dengan luas area dua hektare mendapatkan suplesi dari Sungai Way Napal, luas potensi 2.660 hektare, luas fungsi 2.186 hektare dan panjang saluran induk 6.052 meter. Daerah irigasi ini terletak di Pekon Sukawangi, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
Keberadaan daerah irigasi ataupun bendung peninggalan zaman kolonial Belanda di Provinsi Lampung hingga kini terus terjaga. Sistem irigasi itu tetap dapat melayani pengairan untuk pertanian dan air baku dengan berbagai upaya revitalisasi oleh pemerintah.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Lampung Roy Panagom Pardede mengungkapkan bahwa berbagai revitalisasi terus dilakukan setiap tahunnya dengan melakukan perbaikan pintu, klep pintu irigasi, buka tutup pintu penguras penggantian karet sil setiap lima tahun sekali supaya tidak terjadi kebocoran, pengecatan dan berbagai perbaikan lainnya.
Pemeliharaan penting dan harus dilakukan untuk menjaga efektifitas pengairan di irigasi ataupun bendung, waduk, bendungan. Dalam pemeliharaan ini ada kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten.
Baca Juga: Curi Motor di Teras Rumah, Pria di Lampung Timur Masuk Bui
Untuk sumber daya air dengan layanan di bawah 1.000 hektare akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Daerah layanan dengan luasan 1.000-3.000 hektare oleh pemerintah provinsi, dan di atas itu akan menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Seperti pada 2019, dilakukan pekerjaan peningkatan Daerah Irigasi Way Tebu Sistem tepatnya pada saluran irigasi karena sejak dibangun zaman Belanda belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.
Dengan masih terjaganya sumber daya air berikut sistem irigasi dan bendung di Provinsi Lampung diharapkan daerah ini dapat menjadi daerah yang tahan terhadap krisis air.
Selain itu, keberadaan sistem irigasi tersebut diharapkan pula dapat mendukung ketahanan serta swasembada pangan. Lampung merupakan salah satu daerah lokomotif pertanian urutan enam secara nasional dengan jumlah produksi padi pada 2022 sebanyak 3,3 juta ton. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Curi Motor di Teras Rumah, Pria di Lampung Timur Masuk Bui
-
Jadwal JCH Kloter Pertama Asal Bandar Lampung Masuk Asrama Haji
-
Penyelidikan Kebakaran Gudang BBM di Natar Menemui Titik Terang
-
Tekan Kriminalitas, Tim Walet Gencar Patroli Malam Keliling Kota Bandar Lampung
-
JCH Bandar Lampung Mendapat Subsidi OTD Rp 4,9 Juta
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Geger Penembakan di Polsek Labuhan Maringgai, Fakta Sebenarnya Bikin Kaget
-
Gebuk Persijap 2-0, Bhayangkara FC Meroket di BRI Super League
-
Kasus Siswi SMPN 13 Bandar Lampung Putus Sekolah: Menteri PPPA Turun Tangan
-
Oknum Polisi Terlibat Narkoba di Way Kanan, Kapolres Ambil Sikap Tegas
-
Penyelundupan Elang Langka Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni