SuaraLampung.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, Lampung, diduga menolak pasien masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Korban penolakan, Liya Riani warga Kelurahan Hadimulyo Timur menjelaskan, awalnya ia membawa anaknya yang mengalami sesak napas ke RSUD A Yani. Namun, saat masuk ke IGD justru ia mendapat perlakuan yang kurang baik.
"Saya sama suami masuk IGD RS Ahmad Yani, namun perlakuannya kurang baik. Suami sudah mau daftar disuruh ke depan lagi di ruang IGD dan diberitahukan bahwa keadaan rumah sakit penuh," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, anaknya yang mengalami sesak napas tidak diberikan pertolongan atau diperiksa terlebih dahulu dan diberitahu oleh petugas bahwa ruangan penuh.
"Tidak diperiksa terlebih dahulu, saya aja yang panik sambil gendong anak saya yang sesak napas tidak diberi tempat duduk," katanya.
"Karena itu saya bersama suami berinisiatif pindah rumah sakit agar anak kami segera diberikan pertolongan, takutnya ada apa-apa," ujarnya.
Sementara itu, pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro mengakui adanya penolakan salah satu pasien di IGD.
Mewakili Direktur, Kepala Bagian Keperawatan RSUD Jenderal Ahmad Yani, Okta menjelaskan, setelah dilakukan penelusuran di waktu jam kerja adanya keteledoran yang dilakukan oknum pegawai di bagian pendaftaran.
"Sudah saya telusuri dan kita sudah panggil kedua petugas yang bersangkutan, kalau tempat tidur penuh, pasien baik itu anak-anak atau siapapun tetap harus dicek kondisinya dan diperiksa," kata dia saat dikonfirmasi via telepon.
Baca Juga: Tak hanya Bangunan Cagar Budaya, Rumah Asisten Wedana Disulap Jadi Ruang Kreatif Warga Metro
Okta mengatakan walaupun tempat tidur penuh minimal pasien dicarikan kursi. Bukan hanya itu, pasien juga harus dilakukan pengecekan oleh dokter.
"Kemungkinan maksudnya sudah baik, namun cara penyampaiannya yang kurang jelas," ucapnya.
Pihaknya mengaku sudah memberikan pembinaan dan pengarahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Saya tekankan kepada keduanya baik semua pegawai di ruang IGD, apapun kondisinya pasien masuk IGD dilihat kondisinya carikan tempat kalau penuh minimal tempat duduk dulu dan dilakukan pengecekan," paparnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Tak hanya Bangunan Cagar Budaya, Rumah Asisten Wedana Disulap Jadi Ruang Kreatif Warga Metro
-
Perusakan Pos Satpol PP Taman Merdeka Metro Terungkap, Ternyata Ini Pelakunya
-
Jual Ganja dan Sabu dengan Cara COD, 3 Pemuda di Metro Ditangkap Lagi Giting
-
Lebih dari 500 APK Melanggar Aturan di Metro Ditertibkan Tim Gabungan
-
Kartu Memori HP Hilang, Isi Video tak Senonoh Tersebar, Korban Diperas Pelaku
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
Terkini
-
Sukses Raih 15 Penghargaan Internasional, BRI Kokohkan Posisi di Layanan Kustodian
-
Satgas Kejagung Sikat Perambah Hutan di TNBBS, Pemprov Lampung Ambil Langkah Ini
-
"Jalur Tengkorak" Jalinbar Kembali Makan Korban: Truk Terguling di Sedayu, 2 Tewas
-
BRI Raih Penghargaan Bergengsi di ASEAN CG Conference: Buktikan Komitmen Perekonomian Rakyat
-
Kisah Cinta Tragis Buruh dan Janda Berakhir Maut di Gudang Bulog Lampung