Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 23 Januari 2024 | 10:27 WIB
Rumah Asisten Wedana Metro disulap jadi ruang kreatif warga. [ISTIMEWA]

SuaraLampung.id - Bangunan cagar budaya tidak hanya menjadi situs bersejarah tapi juga bisa dijadikan ruang kreatif bagi warganya. Inilah yang terjadi di  Cagar budaya Rumah Asisten Wedana Metro.

Kadisdikbud Kota Metro Suwandi mengatakan bahwa sejak ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, Rumah Asisten Wedana Metro mulai direvitalisasi di tahun 2023.

"Sejumlah even baik yang digelar oleh warga maupum Pemkot telah rutin digelar sejak tahun 2023 lalu dan kini di awal tahun terus dikembangkan sebagai ruang kreatif oleh masyarakat,"jelasnya, Selasa (22/1/2024).

Menurut Suwandi ini selaras dengan program revitalisasi fasilitas budaya dan olahraga dan visi kota Metro yakni berpendidikan, sehat, sejahtera dan berbudaya.

Baca Juga: Perusakan Pos Satpol PP Taman Merdeka Metro Terungkap, Ternyata Ini Pelakunya

Pihaknya juga terus mendorong peningkatan kunjungan ke cagar-cagar budaya yang ada kepada para siswa seiring dengan kehadiran kurikulum lokal.

"Nanti akan kami tempatkan juga juru pelihara di Rumah Asisten Wedana untuk membantu, sedang kami tata sumber daya manusianya," kata dia.

M. Riananda Pratama selaku penanggung jawab Wedana Space menjelaskan bahwa seluruh persiapan telah mencapai 80 persen.

Wedana Space adalah upaya pemanfaatan cagar budaya menjadi ruang kreatif. Di dalamnya nanti ada booth-booth kuliner, kopi, kerajinan, studio foto, pangkas rambut hingga sekolah DJ.

"Total ada 9 tenant yang bergabung di fase awal,"jelasnya.

Baca Juga: Jual Ganja dan Sabu dengan Cara COD, 3 Pemuda di Metro Ditangkap Lagi Giting

Rian menambahkan bahwa seluruh tenant dan pelaku usaha membiayai sendiri pendirian dan pemasangan listrik di tenant masing-masing.

"Nantinya tidak ada sewa tenant, yang ada adalah share profit, sebagian akan masuk ke Pemkot sebagai pajak restoran dan sebagian untuk pengelolaan," jelasnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi baik dengan Tim Ahli Cagar Budaya dan berbagai OPD dalam rangka mempersiapkan ruang kreatif ini.

Sejumlah penambahan fasilitas seperti lapangan basket ruang makan bersama, selasar, hingga mural juga dikerjakan secara swadaya oleh warga.

Hal ini menurutnya diharapkan akan mendorong hadirnya cagar budaya sebagai ruang publik yang inklusif bagi warganya.

"Insyaallah, doakan saja mudah-mudahan tidak lama lagi, kemungkinan di awal atau minggu pertama bulan Februari mulai berjalan," ujar Rian.

Terpisah Siti Rogayati Seprita dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Metro mengapresiasi peran serta masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan cagar-cagar budaya yang ada di Kota Metro.

Menurutnya hal ini dapat menjadi salah satu model pemanfaatan cagar budaya yang membawa dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan undang-undang cagar budaya.

"Rasanya ini akan jadi yang pertama di Lampung dimana bangunan cagar budaya dimanfaatkan sebagai ruang kreatif oleh warga," pungkasnya.

Load More