SuaraLampung.id - Penurunan harga teri nasi sejak satu minggu belakangan dikeluhkan para buruh nelayan dan pengepul di Kabupaten Lampung Timur.
Saiful (31), buruh nelayan di Desa Muara Gadingmas, Labuhan Maringgai, mengatakan, harga teri nasi sebelumnya Rp25 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp6 ribu per kg.
"Sudah satu pekan ini harga teri nasi anjlok menjadi Rp6 ribu per kilo, sebagai buruh nelayan tidak akan mampu menolak harga yang ditentukan oleh pengepul," kata dia, Selasa (9/1/2024).
Dengan harga Rp6 ribu, keuntungan yang harus dibawa Saiful pulang tidak lebih dari Rp50 ribu. Uang segitu kata dia, hanya untuk keperluan makan bersama keluarga di rumah.
Saiful mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat banyak mengenai harga yang ditentukan pengepul sebab keterikatan modal usaha tergantung dengan tengkulak atau pengepul.
"Kami tidak mungkin berani menawar harga, berapapun harga tetap kami terima, apalagi kapal yang kami gunakan juga kapal milik bos yang membeli teri nasi hasil tangkapan kami," terangnya.
Anjloknya harga teri nasi disebabkan kualitas teri yang dinilai buruk. Ukuran teri yang terlalu kecil membuat penampung besar yang ada di Jakarta menurunkan harga.
"Bagaimana kami tidak membeli murah dengan nelayan, sementara penampung besar di Jakarta sana menurunkan harga, kalau kami tidak ikut pangsa pasar, kami bisa gulung tikar, karena tidak ada tempat menampung lagi," terang pengepul teri nasi di Muara Gadingmas, Hardiansyah.
Bukan hanya turunnya harga teri nasi yang menjadi kendala, Hardiansyah mengatakan, musim hujan juga berdampak pada pengepul seperti dirinya. Dengan musim hujan biaya produksi pengolahan teri nasi bertambah besar.
Baca Juga: Cak Imin Kembali Singgung Kemenhan di Lampung Timur: Masa Kena Hack
"Kalau kami pinginnya harga teri nasi normal, kenapa? keuntungan juga akan bertambah, apalagi sekarang musim hujan upah penjemuran meningkat, yang tadinya sehari bisa kering sekarang bisa tiga hari," kata Hardiansyah.
Sebagai pengepul, Hardiansyah tidak akan mungkin menolak pelanggannya berapapun jumlahnya harus tetap dibeli. Sementara saat ini hasil tangkap teri nasi berlimpah. Hardiansyah bisa membeli 7 ton dalam sehari.
Kepala Desa Muara Gadingmas Wahyono mengatakan, di desanya jumlah perahu kusus berburu teri nasi ada 200 unit, sehingga wajar produksi teri cukup berlimpah di musim baratan ini.
Dengan berlimpahnya hasil tangkap teri nasi dan murahnya harga teri saat ini, bukan hanya nelayan yang memiliki dampak, tapi pengepul juga berdampak .
Bahkan dampaknya bukan dari faktor harga saja melainkan fenomena cuaca juga menjadi faktor keluhan pengepul.
"Kalau nelayan mengeluh harga murah sehingga keuntungan sedikit. Pengepul juga mendapat harga rendah di Jakarta sana dan harus membeli dengan jumlah besar," kata Wahyono.
Berita Terkait
-
Cak Imin Kembali Singgung Kemenhan di Lampung Timur: Masa Kena Hack
-
Gara-gara Kritikan Sudjiwo Tedjo, Lampu Rotator Mobil Dinas di Polres Lampung Timur Dipasang Kaca Film
-
Motor Terjatuh lalu Menabrak Mobil, Pemuda Lampung Timur Ini Meninggal di Tempat
-
Disekap 7 Hari, Dua Gadis ABG Ini Diperkosa 8 Pemuda di Lampung Timur
-
Cewek Ini Dicabuli Pria yang Dikenal Lewat Medsos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok