Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 21 November 2023 | 21:52 WIB
pelatihan perempuan dari keluarga berisiko stunting di Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Perempuan dari keluarga berisiko stunting mendapat pelatihan pemberdayaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung, M. Jauhari menuturkan, pemenuhan gizi yang tepat berbanding lurus dengan tingkat pendapatan masyarakat.

"Oleh karena itu dilakukan kegiatan pelatihan pemberdayaan ekonomi perempuan bagi keluarga yang berisiko stunting," ujar dia, Selasa (21/11/2023).

Pelatihan pemberdayaan ini dibagi menjadi tiga tahap pelaksanaan. Tahap pertama dimulai Senin (20/11/2023) diikuti oleh perwakilan peserta dari lima kabupaten yaitu Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat.

Baca Juga: 5 Orang Diburu, Polda Lampung Berupaya Membongkar Jaringan Joki Tes CPNS Mahasiswi ITB

Menurut Jauhari, perempuan memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi keluarga dan mengatasi masalah stunting.

Karena itu ujar dia, pemberdayaan perempuan bukan sekedar meningkatkan kapasitas ekonomi tetapi juga melibatkan perempuan dalam mengambil keputusan.

"Dalam membangun ekonomi bagi perempuan, pemerintah daerah berkolaborasi dengan sektor publik, swasta dan masyarakat sipil. Dengan tekad yang kuat ini dan semangat gotong royong diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung meratanya pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Dia melanjutkan dalam kegiatan itu dilakukan pula pembekalan literasi ekonomi perbankan, penyerahan bantuan modal usaha berupa alat masak dan alat jahit kepada penerima bantuan.

"Dengan pembangunan pondasi yang kuat, tidak hanya menciptakan keluarga yang tangguh dan sejahtera tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi seluruh masyarakat Lampung. Mari bersama-sama mewujudkan perubahan positif untuk generasi mendatang," ujar dia. (ANTARA)

Baca Juga: Jumlah Tiang Listrik Kurang, Warga Dua Desa di Labuhan Maringgai Gunakan Bambu Menopang Kabel PLN

Load More