SuaraLampung.id - Sejumlah daerah di Provinsi Lampung memiliki peninggalkan zaman batu besar atau megalitikum. Corak peninggalan era megalitikum di Lampung umumnya bersifat statis.
Berikut sejumlah daerah di Lampung yang memiliki peninggalan zaman megalitikum dikutip dari buku berjudul "Sejarah Daerah Lampung" terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Lampung tahun 1997.
1. Lampung Barat
Peninggalan megalitikum paling luas di Lampung berada di daerah Lampung Barat. Di daerah Sukarame, Liwa, misalnya ditemukan batu-batu bergores yang terletak di dekat sebuah bekas pemukiman berupa tanah datar seluas 40 meter persegi dan dikelilingi parit-parit sedalam 2 meter.
Di situ juga ditemukan manik-manik kecil juga pecahan tembikar yang sudah tua usianya. Di Liwa juga ditemukan dua buah patung nenek moyang masih sederhana buatannya yang diperkirakan dari masa megalitik.
Di Liwa juga diketemukan dolmen yang oleh penduduk disebut batuk barak (batu lebar). Menurut sumber dari Dinas Purbakala, pada masa kolonial dulu, di Way Tenung ditemukan kuburan tua.
Kuburan itu adalah sejenis punden berundak-berundak dari tanah igokitua terdapat dolmen dan menhir. Situ itu sekarang sudah diratakan dan di atasnya dibangun Balai Desa Sukananti.
Di tempat lain dapat ditemukan suatu situs lain berupa bukit yang dikelilingi parit yang dalam, dan di situs terdapat dolmen dalam jumlah yang agak banyak.
Di daerah Mutaralam ditemukan sebuah dolmen yang lain yang bagian atasnya bergores penuh yang belum diketahui arti dan maknanya.
Baca Juga: Polisi Dalami Pelaku Lain Kasus Pencurian BRILink di Pesisir Barat
Daerah yang kaya akan peninggalan megalitik adalah daerah Kebon Tebu. Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat.
Menurut informasi dari Pangeran Syafei dari Kotabumi, di daerah Kebon Tebu terdapat peninggalan purbakala, maka setelah diselidiki ternyata peninggalan di sana seluruhnya dari masa megalitik.
Di Purawiwitan terdapat areal seluas tiga hektar, berisi dolmen dan menhir berjajar-jajar yang seluruhnya terdiri dari batu yang sangat besar.
Di Desa Pura Jaya juga terdapat situs sejenis itu dalam areal yang lebih kecil, kira-kira 1 ha. Sebuah batu menhir dengan satu dolmen dengan dikelilingi batu-batu kecil lainnya, disebut Batu Jagur merupakan situs ketiga di sana.
Satu buah dolmen yang letaknya terpisah di seberang jalan, juga masih merupakan bagian situs pertama. Lima buah dolmen yang besar disebut Telaga Mukmin, terletak di lereng pegunungan, di tengah hutan.
Di tengah Pasar Bungin ditemukan menhir-menhir yang letaknya ada yang sudah dipindahkan. Di cabang Dua ditemukan juga kelompok dolmen dan menhir dalam jumlah yang banyak, dan juga pecahan tembikar dan batu gilingan (grinder stone).
Berita Terkait
-
Polisi Dalami Pelaku Lain Kasus Pencurian BRILink di Pesisir Barat
-
Lampung Sudah Didiami Masyarakat Sejak Zaman Purba, Ini Buktinya
-
Pejabat Polda Lampung Ramai-ramai Turun ke Sekolah-sekolah, Ada Apa Ya?
-
SDM Terbatas, Bawaslu Lampung Dorong Peran Aktif Masyarakat Awasi Pemilu 2024
-
Program Perhutanan Sosial, Cara Mengurangi Kebakaran Hutan di Lampung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG