SuaraLampung.id - Penyebab terjadinya kebakaran hutan di Provinsi Lampung paling banyak karena adanya tindakan pembukaan lahan di hutan melalui proses pembakaran.
Guna mengurangi pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung mengedukasi para petani di dalam hutan lewat program perhutanan sosial.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan, program perhutanan sosial menjadi cara efektif mengatasi pembakaran hutan.
"Berdasarkan pantauan kami dan laporan dari Kelompok Pengelola Hutan (KPH) kejadian pembukaan lahan baru dengan membakar sudah berkurang," ucapnya.
Baca Juga: Nilai Pengadaan Barang Produk UMKM Lokal di Pemprov Lampung Tembus Rp 25 Miliar
Menurut dia, para petani yang ada di kawasan hutan menjadi ujung tombak dalam pengendalian kebakaran dan pembakaran hutan.
Tetapi memang lanjut Yanyan, pengendalian kebakaran hutan masih dilakukan secara manual dan gotong royong sehingga agak menyulitkan pemadaman.
Data titik panas yang ada di Lampung hingga September 2023 ada 11 ribu titik panas. Jumlah tertinggi ada di Kabupaten Tulang Bawang, Way Kanan, dan Mesuji.
Menurut Yanyan, titik panas masih bisa dicegah agar tidak menjadi sumber kebakaran hutan. Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat pinggir hutan untuk menjaga hutan dari tindakan membakar hutan.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Lampung per September 2023 jumlah total kejadian kebakaran hutan ada 5 ribu hektare, dimana ada 176 hektare di Kabupaten Lampung Tengah, di Kabupaten Lampung Timur seluas 2,9 ribu hektare, Kabupaten Lampung Utara seluas 23 hektare.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal Tewaskan 4 Orang di Candipuro, Polisi: Bukan karena Mabuk
Lalu di Kabupaten Mesuji sebanyak 1,2 ribu hektare, Tulang Bawang 370 hektare, Tulang Bawang Barat 4 hektare, dan Way Kanan 238 hektare. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Nilai Pengadaan Barang Produk UMKM Lokal di Pemprov Lampung Tembus Rp 25 Miliar
-
Kecelakaan Tunggal Tewaskan 4 Orang di Candipuro, Polisi: Bukan karena Mabuk
-
Pembukaan Rute Lampung-Bali Jadi Asa Baru bagi Sektor Pariwisata
-
Tugas Berat Menanti AKBP Ryky Widya Muharom Kapolres Lampung Barat yang Baru
-
Mahasiswi ITB Terima Order Joki Tes CPNS Dua Kali, Yang Pertama Ketahuan tapi Berhasil Kabur
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Buaya 4,5 Meter Penerkam Warga Tanggamus Berhasil Dijerat
-
Ayah Bayi yang Dibuang di Ponpes Babul Hikmah Ditangkap! Identitas Pelaku Terungkap
-
Bertambah, Berikut Daftar Stasiun yang Melayani Pembatalan Tiket KA di Divre IV Tanjungkarang
-
Lampung In: Aplikasi Andalan Lampung atau Sekadar Gimmick?
-
Bocah TK Tewas di Kolam Bekas Galian di Lampung Selatan