Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 15 November 2023 | 17:46 WIB
Tim Intel Kejati Lampung menangkap joki tes CPNS, Senin (13/11/2023). Polda Lampung mengungkap joki tes CPNS merupakan mahasiswi ITB. [Dok Penkum Kejati Lampung]

SuaraLampung.id - Kasus joki tes CPNS Kejaksaan yang tertangkap tangan oleh Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung kini diselidiki Polda Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik  menuturkan, joki inisial RDS diketahui adalah seorang mahasiswi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Umi, RDS merupakan warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Polisi menduga RDS tidak bekerja sendiri.

Ada keterlibatan orang lain dalam kasus ini. Mengenai apakah RDS bagian dari sindikat joki tes CPNS, Umi mengaku penyidik masih menyelidikinya.

Baca Juga: Tim Intel Kejati Lampung Tangkap Wanita Joki Tes CPNS Kejaksaan, Begini Modusnya

Umi menuturkan, penyidik juga sedang mendalami apakah pelaku yang menawarkan diri atau menerima orderan dari peserta tes CPNS.

Kasus joki tes CPNS Kejaksaan ini terbongkar ketika panitia tes mencurigai adanya ketidakcocokan wajah RDS dengan wajah peserta tes yang ada di kartu identitas.

Setelah dilakukan pencocokan wajah, ternyata ada ketidakcocokan antara peserta tes yang datang dengan wajah di kartu identitas. Umi mengatakan, pelaku ternyata memodifikasi kartu identitas tes yang asli.

Kasi Penkum Kejati Lampung Ricky Ramadhan mengatakan, modus operandi joki itu dengan menyamar sebagai peserta tes memakai pakaian hitam putih layaknya peserta tes. Wanita ini membawa nomor peserta ujian dan KTP.

Ketika memasuki meja registrasi dan dilakukan pemeriksaan wajah serta indentitas, wajahnya tidak dapat terdeteksi oleh aplikasi registrasi. Panitia menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu di kursi peserta.

Baca Juga: Orang Tua Pelaku Tawuran di Jati Agung Dipanggil ke Polda Lampung, Ini yang Terjadi

Saat itu ada seorang peserta tes yang akan melakukan registrasi pengambilan PIN. Ternyata di dalam aplikasi, ada ketidakcocokan wajah peserta dengan foto pada data di aplikasi.

Load More