SuaraLampung.id - Tanjungkarang adalah nama wilayah di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Berbeda dengan Telukbetung yang berada di pesisir, Tanjungkarang terletak di daerah ketinggian.
Dikutip dari Buku berjudul 'Sejarah Daerah Lampung' terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Lampung tahun 1997/1998, Tanjungkarang sudah tumbuh menjadi kota di awal abad ke-19.
Tanjungkarang saat itu merupakan tempat berhenti sejenak atau persinggahan para pedagang yang membawa barang-barang dagangan berupa hasil perkebunan termasuk rempah-rempah seperti lada, kopi, cengkih dan sebagainya.
Para pedagang ini berasal dari daerah Lampung utara, daerah Way Kanan, Kota Agung, Talang Padang, Labuhan Meringgai, Melinting, Sukadana dan seterusnya.
Baca Juga: Aset Kliennya Tidak Juga Dilelang, Kuasa Hukum Alay: Mau Bayar Kerugian Negara Kok Susah Sekali
Karena menjadi tempat singgah para pedagang, lama kelaman Tanjungkarang berkembang menjadisebuah pasar kota yang lebih lengkap dan ramai secara berangsur-angsur dari masa ke masa.
Awalnya Tanjungkarang hanya berupa pasar sederhana tempat menjual dan membeli sayur-sayuran dan benda-benda keperluan makanan harian yang berlokasi di daerah sekitar Simpur. Kemudian berkembang dan terus berkembang lebih lengkap dan lebih maju.
Pemerintah Belanda melihat kondisi Tanjungkarang lebih baik dan lebih sehat hawanya dari Telukbetung. Mereka lalu mulai membinanya ke arah menjadi sebuah kota yang teratur. Belanda (VOC) kemudian menjadikan Tanjungkarang sebagai daerah tempat tinggal yang berlokasi terutama di daerah sekitar Enggal.
Para pejabat dan pegawai-pegawai yang ada pada ranking tinggi tinggal di daerah Tanjungkarang, sedangkan Telukbetung dijadikan sebagai pusat perdagangan serta perkantoran/usahausaha lainnya.
Pada tahun 194, di Tanjungkarang telah tinggal 180 orang Eropa, 314 orang Cina di samping beberapa ribu penduduk bumi putra. Kini Tanjungkarang sudah terpecah menjadi beberapa kecamatan di Bandar Lampung dan menjadi pusat kota.
Baca Juga: Sejarah Telukbetung, Pernah Menjadi Pusat Pemerintahan Belanda
Berita Terkait
-
Aset Kliennya Tidak Juga Dilelang, Kuasa Hukum Alay: Mau Bayar Kerugian Negara Kok Susah Sekali
-
Sejarah Telukbetung, Pernah Menjadi Pusat Pemerintahan Belanda
-
Motor Terbakar di SPBU Antasari, Diduga karena Korsleting
-
Petugas Lapas Narkotika Bandar Lampung Jalani Tes Urine, Ini Hasilnya
-
Korsleting Listrik, Kebakaran Hanguskan 4 Rumah di Way Lunik Panjang
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Festival Krakatau Geger! 12 Tupping Keratuan Darah Putih Kembali Muncul Setelah 3 Dekade
-
Festival Krakatau 2025 Masuk Kalender Pariwisata Nasional! Apa yang Baru?
-
Sopir Travel Dibunuh karena Sakit Hati Ini Kronologi Lengkap Perampokan di Lampung Selatan
-
El-Bhara Bikin Paul Munster Merinding! Antusiasme Suporter Jadi Modal Bhayangkara FC di Liga 1
-
Stadion Sumpah Pemuda Bikin Pelatih Bhayangkara FC Kagum