SuaraLampung.id - Dua asisten rumah tangga (ART) asal Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, harus mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya. Mereka diperlakukan bak budak oleh majikannya yang tinggal di Bandar Lampung.
Dua ART itu adalah DD (15) dan DL (23). Mereka setiap hari dianiaya majikan dan anak-anaknya. Parahnya lagi ada yang sampai ditelanjangi.
"Di sana saya diperlakukan seperti digebuk, dijambak, ditinju, ditendang dan dijenturin kepalanya ke tembok," ujar DD membuka kesaksiannya.
Menurut DD, perlakuan tindak kekerasan itu ia dapat ketika melakukan sedikit kesalahan seperti menyapu dan mengepel lantai yang tidak bersih.
Selama 15 bulan bekerja di rumah itu, DD mengaku tidak pernah digaji. Setiap hari, semua ART di sana disuruh minum obat-obatan seperti paracetamol, amoxilin dan vitamin.
"Setiap hari disuruh minum obat paracetamol dan amoxilin biar ga sakit. Yang nyuruh majikan perempuan. Harus dikonsumsi terus setiap hari," papar DD.
Menurut pengakuan DD, ada lima ART yang bekerja di rumah di daerah Kalibalok, Bandar Lampung itu. Semuanya mengalami kekerasan. Namun hanya DD dan DL yang berhasil kabur dari rumah tersebut.
Malam hari sebelum kabur, DD dipukuli oleh majikannya. Sudah tak tahan dengan perlakuan itu, DD bersama DL sepakat untuk kabur.
"Kita kabur jam 5 subuh naik tower loncat ke jalan. Minta tolong ama orang-orang. Ditolong sama sopir travel di Kalibalok," ujarnya. Mereka pun langsung melaporkan peristiwa ini ke Polresta Bandar Lampung.
Baca Juga: Polisi Angkat Bicara Soal Dugaan Penganiayaan Anak di Kembangan Jakarta Barat
DL mengaku awalnya bekerja sebagai baby sitter di rumah tersebut. Di hari pertama kerja, DL melakukan kesalahan. Ia tak kuat menggendong anak majikannya yang buang air besar. Alhasil DL ditampar. Dari situ ia diminta bekerja sebagai ART.
"Habis itu hari-harinya kalau ada kesalahan, kepala dijenturin ke besi," kata DL yang baru tiga bulan bekerja di tempat itu tanpa digaji.
Pernah suatu waktu, DL yang sudah selesai membersihkan rumah, langsung mandi. Majikan lalu melihat ada bekas obat satu helai rambut di lantai.
Tanpa babibu, majikan mendobrak pintu kamar mandi tempat DL mandi. Rambutnya dijambak diseret keluar kamar mandi. Dalam keadaan telanjang, DL disuruh mengepel ulang lantai.
Menurut DL, dua ART lain juga pernah mengalami tindakan tak manusiawi. Dua ART itu kata dia, pernah ditelanjangi lalu dicukur bulu kemaluannya sambil direkam video oleh majikannya.
Sama seperti DD, DL juga dipaksa minum obat-obatan dan vitamin setiap hari. Setiap habis dihajar, DL mengatakan, dipaksa minum obat.
Berita Terkait
-
Polisi Angkat Bicara Soal Dugaan Penganiayaan Anak di Kembangan Jakarta Barat
-
Kasus Dugaan KDRT Dosen UNS hingga Istri Babak-belur, Ini Jawaban Pihak Kampus
-
Viral Seorang Istri di Depok Jadi Tersangka Usai Laporkan Kasus KDRT
-
3 Rumah di Kelapa Tiga Hangus Terbakar, Diduga Api Berasal dari Korek Api yang Dimainkan Anak
-
Mengenal Revenge Porn yang Dialami Rebecca Klopper dan Tindakan Pertama Jika Menjadi Korban
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Detik-Detik Penyelamatan Nenek Samiyem: Hilang Dua Hari, Ditemukan Hidup di Dasar Sumur 18 Meter!
-
MBG Jadi Petaka: Ratusan Siswa di Bandar Lampung Keracunan, E. Coli Mengintai!
-
UMKM Pecel Ndoweh Kota Batu Sukses Buktikan Bisa Naik Kelas Berkat Dukungan Penuh BRI
-
Deflasi di Lampung, BI: Biaya Pendidikan Turun, Harga Bahan Pangan Stabil
-
Pengalaman di Singapura, Dhanny Siap Jalankan Peran Baru sebagai Corporate Secretary BRI