"Maka saya sebagai petani sawit swadaya berharap pemerintah bisa mempertahankan harga minimal Rp1,5 ribu per kilogram," katanya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kampung Wonorejo, Kecamatan Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung, Widodo mengaku sudah sejak awal 20221 petani sawit swadaya tidak mendapatkan pupuk subsidi.
Widodo membawahi sembilan kelompok tani dengan jumlah anggota setiap kelompok rata rata 30 orang. Mereka memiliki cara masing-masing dalam mempertahankan tanaman sawit di tengah hilangnya pupuk subsidi satu tahun belakangan ini.
Selama ini kata Widodo, petani swadaya di wilayah Kabupaten Tulang Bawang rata-rata nekat menggunakan pupuk nonsubsidi diselingi pupuk organik.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Bandar Lampung Siap Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19
Pola pemupukan seperti ini tidak beraturan. Jika petani memiliki uang akan memupuk dengan pupuk kimia nonsubsidi jika tidak punya uang menggunakan pupuk organik.
Yang menjadi persoalan kata Widodo, jika semua menggunakan pupuk organik tentu petani akan kesulitan mencari bahan baku seperti kotoran sapi.
Hal lain adalah petani tidak tahu cara membuat pupuk organik yang benar sehingga mereka membuat pupuk organik menggunakan naluri saja tanpa ilmiah yakni dengan menaburkan kotoran sapi.
Jika ada bahan baku lain selain kotoran sapi untuk pupuk organik, menurut Widodo, petani perlu diberi pendampingan agar bisa membuat sendiri pupuk organik untuk tanaman sawit.
"Sebab kalau hanya mengandalkan bahan dari kotoran sapi sudah dipastikan petani susah mencari bahan bakunya," katanya.
Baca Juga: Lihat 2 Anak Tenggelam di Embung Pemanggilan, Pemancing Ikut Tenggelam saat Melakukan Pertolongan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Lampung Yuli Astuti menerangkan tanaman kebun yang mendapatkan pupuk subsidi hanya tiga jenis tanaman yaitu kopi, kakao dan tebu.
Berita Terkait
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Libur Lebaran di Lampung? Ini 6 Destinasi Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi
-
Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Cikarang, Honda Scoopy Miliknya Dibawa Kabur
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini