Namun ia tak punya pilihan karena jika menggunakan pupuk nonsubsidi, Ikhwan harus merogoh kocek sebesar Rp60 untuk satu batang pohon sawit.
"Daripada hasil produksi menurun, saya berjuang dengan pupuk organik, dan hasil produksi juga maksimal masih bisa mendapatkan 1 ton sawit dalam satu hektare," ucap pemilik lahan seluas dua hekatare itu.
Beda dengan Cipuk warga Desa Batanghari, Kecamatan Rawa Pitu, Tulang Bawang. Petani sawit swadaya itu masih menggunakan pupuk kimia nonsubsidi.
"Selagi harga sawit tidak kurang dari Rp1,5 ribu per kilo saya masih menggunakan pupuk kimia nonsubsidi," kata pria 73 tahun yang menggarap kebun sawit seluas 3 hektare ini.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Bandar Lampung Siap Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19
Perbandingan biaya pemupukan antara pupuk subsidi dan nonsubsidi menurutnya hingga Rp1,5 juta untuk lahan 3 hektare.
"Biaya pupuk subsidi setiap 4 bulan sekali sebanyak Rp3,5 juta sedangkan pupuk nonsubsidi habis 5 juta," ucap Ciput.
Cipuk sendiri masih kurang yakin jika harus menggunakan pupuk organik untuk tanaman sawitnya. Ia tak mau ambil risiko tanaman sawitnya rusak gara-gara menggunakan pupuk organik.
"Pupuk organik itu apa bukan pupuk kandang to? Saya takut nyoba-nyoba pupuk kandang takut tanamannya rusak," terangnya.
Meski mengeluarkan biaya lebih besar karena menggunakan pupuk nonsubsidi, Ciput mengaku sejauh masih tetap dapat untung selama harga sawit masih Rp1,5 ribu per kilogram.
Baca Juga: Lihat 2 Anak Tenggelam di Embung Pemanggilan, Pemancing Ikut Tenggelam saat Melakukan Pertolongan
Namun jika harga sawit jatuh di bawah Rp1,5 ribu, Ciput memilih tidak akan melakukan pemupukan.
Berita Terkait
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Libur Lebaran di Lampung? Ini 6 Destinasi Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi
-
Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Cikarang, Honda Scoopy Miliknya Dibawa Kabur
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini