SuaraLampung.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa neraca perdagangan luar negeri mengalami surplus sebanyak 234,31 juta dolar AS di Februari 2025.
"Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung mengalami surplus sebanyak 234,31 juta dolar AS di Februari 2025. Sedangkan di Januari sebesar 238,28 juta dolar AS," ujar Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Muhammad Ilham Salam, Selasa (8/4/2025).
Ia mengatakan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi atas adanya nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor.
Dimana nilai ekspor Lampung di Februari sebanyak 517,93 juta dolar AS meningkat 40,39 juta dolar AS dari periode Januari di tahun yang sama sebesar 477,54 juta dolar AS.
"Sedangkan nilai impor di Februari 2025 sebesar 283,62 dolar AS, bila dibandingkan dari bulan per bulan mengalami kenaikan sebesar 44,36 juta dolar AS dari Januari yang hanya 239,26 juta dolar AS," katanya.
Ilham menjelaskan untuk kegiatan ekspor Provinsi Lampung memiliki lima negara tujuan utama yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 67,41 juta dolar AS atau 13,01 persen dari total nilai ekspor.
Kemudian Tiongkok dengan nilai ekspor 11,44 persen atau sebesar 59,24 juta dolar AS, Pakistan dengan nilai ekspor 57,15 juta dolar AS atau 11,03 persen.
Belanda memiliki nilai ekspor sebanyak 50,46 juta dolar AS atau 9,74 persen, dan nilai ekspor dari kegiatan perdagangan di India sebesar 59,24 juta dolar AS atau 11,44 persen.
"Sedangkan ekspor Provinsi Lampung menurut sektor di Februari 2025 meliputi industri pengolahan sebagai penyumbang nilai ekspor terbesar yakni sebesar 63,91 persen dengan nilai ekspor sebanyak 331,01 juta dolar AS," ucap dia.
Baca Juga: Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
Ilham melanjutkan sektor lain penyumbang nilai ekspor di Februari adalah dari sektor pertanian dengan nilai 119,51 juta dolar AS atau sebanyak 23,07 persen, sektor pertambangan dan lainnya dengan nilai ekspor 67,42 juta dolar AS atau 13,02 persen.
Pemicu Inflasi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyebutkan inflasi di daerah ini sebesar 1,58 persen (year on year/yoy) dipicu kenaikan tarif listrik dan harga sejumlah komoditas.
"Dilihat dari sumbernya, inflasi pada Maret 2025 utamanya disebabkan oleh kenaikan harga tarif listrik 1,25 persen serta harga bawang merah 0,39 persen, bawang putih 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, dan bayam 0,05 persen," kata Deputi Direktur BI Provinsi Lampung Achmad P Subarkah, Selasa (8/4/2025).
Ia mengatakan bahwa peningkatan harga pada tarif listrik sejalan dengan berakhirnya periode pemberian diskon listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga PLN dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA selama bulan Januari hingga Februari 2025.
"Adapun kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh berakhirnya periode panen di sentra produksi Jawa Barat, sementara itu kenaikan harga bawang putih dipengaruhi oleh penundaan realisasi impor bawang putih," ujarnya.
Berita Terkait
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini
-
5 Komoditas Andil Inflasi Terbesar di Lampung Maret 2025
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok