Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 31 Oktober 2022 | 20:25 WIB
Anak gajah bernama Taufan mati di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas (PLG TNWK). [Suaralampung.id/Agus Susanto]

Sampel hasil nekropsi berupa hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, usus, lambung dan otak akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di BBVET Bandar Lampung.

Hasil nekropsi jaringan secara inspeksi, pengamatan visual (makroskopis) dan palmasi (perabaan) ditemukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tidak ada kelainan ataupun cacat fisik pada gajah Taufan.
2. Sedikit perubahan di beberapa organ dalam seperti hati (hepar), limpa, saluran pencernaan dan lidah.
3. Ditemukan perlemakan di beberapa jaringan/organ.

"Diagnosa sementara dan differential diagnoda yaitu Herpes virus, Gastritis-Enteritis, dan Hepatitis,"ucap tim medis Balai TNWK.

Baca Juga: Fakta-Fakta Anak Gajah Sumatera Usia 4 Tahun Mati di Pusat Latihan Way Kambas: Terserang Virus

Manager Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), wilayah Lampung Irfan Tri Musri menyatakan Balai TNWK sebagai penanggung jawab wilayah harus gamblang memberikan statmen terkait kematian gajah.

"TNWK sebagai penanggungjawab harus beri pernyataan yang sebenarnya atas kematian gajah agar tidak terjadi pertanyaan dimata publik," kata Irfan, Senin (31/10/2022).

Yang perlu diberikan keterangan dari pihak TNWK adalah apa penyebab sebenarnya kematian gajah tersebut apakah karena faktor biologis atau hal lain.

Sementara itu, sejumlah pegawai TNWK yang ada di Rumah Sakit Gajah belum bisa memberikan pernyataan secara resmi alasannya masih di buat rilis soal kematian gajah.

"Kami belum bisa memberikan pernyataan sebelum ada perintah dari pimpinan, nanti saja kalau rilis sudah jadi akan kami berikan," kata seorang petugas Balai TNWK yang ada di Rumah Sakit Gajah.

Baca Juga: Tewasnya Gajah Jinak di Taman Nasional Way Kambas, Dari Dokter Sampai Kepala Balai Bungkam

Kontributor : Agus Susanto

Load More