Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 19 Februari 2022 | 08:31 WIB
Perajin Tahu di Bandar Lampung terjepit kelangkaan minyak goreng dan naiknya harga kedelai. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Sejumlah perajin tahu tempe di Bandar Lampung mengeluhkan langkanya minyak goreng dan harga kacang kedelai yang mencapai Rp 12 ribu perkilo.

Salah satu pengrajin tahu di Gunung Sulah, Way Halim, Bandar Lampung bernama Sujadi mengatakan, kelangkaan minyak goreng dan naiknya harga kacang kedelai berdampak pada produksi dan penjualannya.

Biasanya, Sujadi mampu memproduksi 125 Kg tahu perharinya, kini hanya mampu produksi 100 Kg.

"Kami makin mengeluh, karena minyak goreng langka didapat, kalaupun dapat, harganya mahal. Kami biasanya butuh minyak goreng 20-25 liter untuk goreng tahu," kata Sujadi, Jumat (18/2/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Didatangi Polisi, Manajemen SPBU Pengajaran Bantah Lakukan Kecurangan Takaran BBM

Imbas kelangkaan minyak goreng, pengrajin tahu merasa dirugikan, sebab minat tahu putih kurang. Mayoritas masyarakat, lebih memilih tahu kopong dan tahu kuning.

"Kami berharap, pemerintah agar bisa menstabilkan harga kacang kedelai dan minyak goreng. Kasihan kami para pembuat makanan, yang bahan pokoknya minyak goreng dan kacang kedelai," ujar Sujadi.

Sementara itu, pedagang tahu dan tempe di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Gusman (32) juga mengeluhkan kenaikan harga kacang kedelai. Kenaikan ini berdampak pada proses produksi dan pendapatannya, sehingga ia terpaksa menaikkan harga di pasaran.

"Karena minyak langka dan naik, jadi kami naikkan harga. Biasanya Rp2 ribu untuk 10 tahu, sekarang naik Rp3 ribu untuk 10 tahu, dengan harapan semuanya segera stabil," jelas Gusman.

Baca Juga: 1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun di Deli Serdang, Edy Rahmayadi Minta Polisi Proses Hukum

Load More