SuaraLampung.id - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengungkap fakta mengenai hubungan BUng Karno dan Bung Hatta.
Selama ini informasi yang beredar menyebutkan Bung Karno telah melecehkan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir.
Pelecehan Bung Karno terhadap Bung Hatta ini ditulis dalam buku biografi Soekarno berjudul "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat" karya Cindy Adams.
"Saya bertanya di mana, di mana sumbernya, apa dokumennya? Dan dikatakan bahwa itu ditulis di dalam buku Bung Karno (berjudul) Penyambung Lidah Rakyat yang diterbitkan oleh Gunung Agung pada masa Orde Baru," kata Asvi pada peringatan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDI Perjuangan secara virtual melalui akun @bknp pdiperjuangan di YouTube, Kamis.
Salah satu teks atau alinea dalam buku itu dituliskan Bung Karno seolah tidak membutuhkan Hatta dan Sjahrir yang dikatakan menolak memperlihatkan diri di saat pembacaan Proklamasi.
Untuk mencari tahu kebenarannya, Asvi menanyakan ke Syamsul Hadi, dari Yayasan Bung Karno.
Syamsul adalah orang yang berperan memperbaiki atau revisi dari terjemahan buku Karya Cindy Adams, penulis berkebangsaan Amerika Serikat, mengenai Bung Karno.
"Kemudian Syamsul Hadi itu memeriksa buku aslinya yang berbahasa Inggris dan ternyata tidak ada dua alinea yang sangat melecehkan itu, sama sekali tidak ada dalam bahasa Inggrisnya. Jadi kalau begitu, ada orang yang menambahkan dua alinea itu dan itu dibaca sepanjang Orde Baru," tegas Asvi yang juga dikenal sebagai seorang Sejarawan dikutip dari ANTARA.
Asvi menyebut adanya rekayasa Orde Baru untuk membenturkan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Baca Juga: Rocky Gerung Puji Jokowi Politikus Lihai, Lepas dari Kendali Megawati
Dan ternyata, rekayasa itu ada dalam dua alinea 'tambahan' atau rekayasa ala Orde Baru, yang ditemukan secara gamblang oleh Asvi.
Acara itu dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto, dan putri Bung Hatta Meutia Farida Hatta.
Hadir juga di acara itu sejumlah Ketua DPP PDIP di antaranya Ahmad Basarah dan Tri Rismaharini, serta jajaran BKNP yang dipimpin ketuanya Aria Bima dan ratusan kader partai dari seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, dia juga memaparkan fakta tentang kepemimpinan Dwitunggal masa awal Republik Indonesia berdiri yakni Soekarno-Hatta.
Menurut Asvi, Bung Karno dan Bung Hatta Selalu bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga keduanya memimpin bangsa ini bersama.
"Tidak ada proklamasi kemerdekaan tanpa Bung Karno. Tidak ada proklamasi kemerdekaan tanpa Bung Hatta. Tidak ada proklamasi kemerdekaan tanpa Bung Karno dan Bung Hatta," tutur Asvi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Penyelundupan Elang Langka Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni
-
Heboh! Kambing Warga Tanggamus Diduga Diterkam Beruang di Tengah Malam
-
Didominasi Sektor Produksi, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
5 Link DANA Kaget Terbaru untuk Belanja Kebutuhan Dapur: Dompet Aman
-
Detik-detik Mengerikan Terekam CCTV, Pekerja Pabrik di Lampung Tengah Terlindas Alat Berat