Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 15 Juli 2021 | 16:19 WIB
Polres Tanggamus gelar ekspose kasus pembunuhan Dede Saputra guru honor di Tanggamus, Kamis (15/7/2021). [Lampungpro.co]
Polisi evakuasi mayat korban pembunuhan di Pugung, Tanggamus, Senin (12/7/2021). [Lampungpro.co]

Yakin korban sudah tewas, BM dan ZA memasukkan jenazah Dede ke plastik yang sudah dibawa BM.

Mengendarai motor korban, keduanya membuang mayat Dede di Dusun Pagar Jarak Pekon Tiuh Memon Kecamatan Pugung, Tanggamus

Keduanya berpisah di Kuburan Sukaraja Talangpadang. BM membuang pisau dan baju korban ke sungai Sumanda.

Selanjutnya kembali menemui SA mengantarnya membawa sepeda motor ke arah Natar, dengan membawa kabur motor, handphone, dan uang korban. 

Baca Juga: Dede Guru Honor di Tanggamus Ternyata Dibunuh Teman Kencan Sesama Jenis

Berdasarkan hasil visum RS Bhayangkara, di tubuh korban ditemukan 24 luka tusukan di bagian dada dan luka di kepala karena benda tumpul.

"Atas perbutannya, kedua pelaku diancam dengan Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman kurungan seumur hidup. Kemudian Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman kurungan 9 tahun penjara," pungkas Ramon.  

Jalin Cinta Sejenis

Tersangka BM alias Alan mengungkap alasannya membunuh Dede.  Selama ini BM merasa sering dibohongi korban soal bayaran usai berhubungan sejenis.

BM mengenal Dede Saputra di tahun 2019 saat sering bermain futsal di Talang Padang. Korban sering nongkrong di lokasi tersebut karena pemilik futsal adalah rekan korban. 

Baca Juga: Terduga Pembunuh Dede Guru Honor di Tanggamus Tertangkap, Keluarga tak Menyangka Sosoknya

Pada awal 2020, BM dan Dede intens menjalin komunikasi.

Hingga suatu saat ketika BM ingin menukar HP di konter Dede, Dede menolak uang tambahan BM. Di situ Dede mengajak BM pacaran. 

Awalnya BM menolak ajakan Dede. Namun karena selalu dijanjikan uang, BM akhirnya luluh.

"Saat mulai intens, pertama kali melakukan hubungan sejenis dan sering dilakukan di konter Dede Cell milik korban. Selain itu sering kali termasuk di rumahnya dan hotel," kata BM. 

Namun, karena merasa sakit hati korban sering ingkar janji usai melakukan hubungan sejenis, bersama SA kemudian merencanakan pembunuhan.

BM mengakui perbuatannya salah dan meminta maaf ke keluarga korban.

Load More