4 Fakta Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Lampung Selatan Pemanjat Tiang Bendera yang Viral

Aksi nekatnya memanjat tiang bendera setinggi hampir delapan meter itu murni lahir dari inisiatifnya sendiri.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 Agustus 2025 | 13:03 WIB
4 Fakta Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Lampung Selatan Pemanjat Tiang Bendera yang Viral
bocah sd panjat tiang bendera di Way Muli, Lampung Selatan, saat upacara pengibaran bendera HUT ke-80 RI. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Momen sakral upacara peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, mendadak diwarnai insiden tak terduga yang melahirkan seorang pahlawan cilik.

Di saat bendera Merah Putih terancam gagal berkibar, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) dengan keberanian luar biasa mengambil inisiatif yang membuat seluruh peserta upacara, dari pejabat hingga warga, berdecak kagum.

Bocah pemberani itu adalah Raihan Diaz Rinawi, siswa kelas lima SDN 1 Waymuli. Aksinya yang terekam kamera ponsel warga langsung menjadi viral dan menyebar cepat di media sosial, mengubahnya dari seorang siswa biasa menjadi simbol kepedulian dan nasionalisme anak bangsa.

Di balik video viral tersebut, tersimpan sejumlah fakta menarik yang membuat kisahnya semakin inspiratif. Berikut adalah empat fakta di balik aksi heroik Raihan.

Baca Juga:Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Penumpang KMP Mufidah Lompat ke Laut di Selat Sunda

1. Aksi Spontan Tanpa Perintah di Momen Kritis

Keberanian Raihan bukanlah bagian dari skenario. Aksi nekatnya memanjat tiang bendera setinggi hampir delapan meter itu murni lahir dari inisiatifnya sendiri.

Insiden bermula ketika prosesi pengibaran bendera terhenti total karena tali pengait bendera tersangkut di pucuk tiang. Di tengah kebingungan para petugas dan peserta upacara, Raihan yang melihat situasi kritis itu secara spontan maju ke depan.

Tanpa alas kaki dan tanpa ragu sedikit pun, ia memanjat tiang baja yang licin itu, disaksikan oleh aparat TNI, petugas upacara, dan masyarakat yang hadir. Ia tidak menghiraukan risiko bahaya demi memastikan Sang Merah Putih dapat berkibar dengan sempurna.

"Cita-cita saya ingin menjadi polisi. Dan saat memanjat tiang bendera tidak ada yang menyuruh. Saya sendiri saja ingin memanjat membantu," ujar Raihan.

Baca Juga:Sekolah Rakyat Lampung Selatan Jadi Harapan Anak Buruh: Riska Ingin Jadi Dosen

Setelah berhasil memperbaiki tali dan turun, napasnya yang terengah-engah menunjukkan betapa besar tenaga yang ia kerahkan, hingga harus dipapah dan diberi minum oleh para petugas.

2. Langsung Dicap "Pahlawan Cilik" dan Diapresiasi Bupati

Aksi heroik Raihan tidak hanya viral di dunia maya, tetapi juga mendapat pengakuan instan di lokasi upacara. Camat Rajabasa, Firdaus, yang memimpin upacara, secara terbuka melabeli Raihan sebagai pahlawan. Ia mengaku sangat bangga dan terharu atas keberanian bocah tersebut.

"Anak ini pahlawan cilik. Tanpa keberaniannya, bendera kita tidak akan berkibar hari ini,” kata Firdaus dengan penuh kebanggaan.

Penghargaan tidak berhenti di tingkat kecamatan. Kabar keberanian Raihan dengan cepat sampai ke telinga Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama.

Menurut Firdaus, bupati memberikan respons cepat dan memintanya secara khusus untuk menghadirkan Raihan dalam upacara penurunan bendera di lokasi ikonik Menara Siger. Ini menjadi bukti bahwa aksi kecil yang didasari ketulusan bisa mendapatkan pengakuan tertinggi dari pemimpin daerah.

3. Diundang Khusus Gubernur dan Diganjar Sepeda Impian

Gema keberanian Raihan terdengar hingga ke tingkat provinsi. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, secara terbuka memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

Menurutnya, aksi Raihan adalah teladan nyata tentang cinta tanah air.

"Aksi Raihan menjadi teladan bagi anak-anak lain bahwa keberanian, kepedulian, dan cinta tanah air bisa ditunjukkan dengan cara sederhana namun berarti," ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Sebagai bentuk apresiasi konkret, Gubernur mengundang Raihan beserta kedua orang tua dan adiknya ke Rumah Dinas Gubernur Lampung, Mahan Agung. Dalam pertemuan hangat itu, Raihan dihujani berbagai hadiah, mulai dari uang tunai, tabungan Bank Lampung senilai Rp2,5 juta, pakaian, hingga makanan ringan.

Puncaknya, Gubernur menanyakan cita-cita Raihan dan menghadiahkannya satu unit sepeda baru, sebuah hadiah yang disambut dengan senyum bahagia oleh sang pahlawan cilik.

4. Didikan Sekolah yang Menanamkan Jiwa Semangat Besar

Di balik keberanian seorang anak, seringkali ada peran institusi pendidikan yang membentuk karakternya. Hal ini diakui oleh Kepala SDN 1 Waymuli, Agus Subagyo.

Ia menyatakan rasa bangga dan haru yang luar biasa terhadap anak didiknya. Baginya, apa yang dilakukan Raihan adalah cerminan dari jiwa semangat besar yang ditanamkan di lingkungan sekolah.

"Alhamdulillah, anak ini mempunyai jiwa semangat besar, saya sangat terharu dan bangga," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini