-
Bupati Lambar meminta pelajar menolak menu Makan Bergizi Gratis yang tidak layak
-
Pemerintah daerah dan sekolah diminta memperkuat pengawasan kualitas dan distribusi makanan
-
Bupati meninjau langsung pelaksanaan program untuk memastikan kelancaran dan standar
SuaraLampung.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi anak sekolah, kini menjadi sorotan tajam di berbagai daerah.
Pascainsiden keracunan yang sempat mencuat, Bupati Lampung Barat (Lambar) Parosil Mabsus mengambil langkah tegas.
Ia secara langsung meminta para pelajar di wilayahnya untuk berani menolak dan mengembalikan menu MBG yang terindikasi tidak layak konsumsi.
"Jika ada terindikasi tidak layak konsumsi, seperti nasinya sudah lembek, berbau atau rasa asam, saya minta kepada anak-anakku semuanya jangan dipaksakan, jangan dikonsumsi lagi, takutnya sudah terkontaminasi bakteri," tegas Parosil, Jumat (21/6/2025).
Baca Juga:Cegah Keracunan MBG, SPPG di Bandar Lampung Wajib Kantongi SLHS
"Kejadian keracunan di beberapa daerah menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem pengawasan, baik dari sisi kualitas pangan maupun distribusi," imbuhnya.
Tak hanya melibatkan pelajar, Bupati Parosil juga menuntut peran aktif pihak sekolah. Ia meminta seluruh jajaran sekolah untuk turut serta mengawasi pendistribusian MBG.
Tujuannya untuk memastikan setiap makanan yang sampai ke tangan pelajar adalah makanan berkualitas baik dan aman dikonsumsi.
"Ke depan saya minta kepada pihak sekolah agar menyediakan lap tangan untuk anak-anak kita semua," tambahnya.
Untuk membuktikan komitmennya, Bupati Parosil tak segan terjun langsung. Ia meninjau pembagian menu MBG di SDN 1 Sebarus, Kecamatan Balik Bukit.
Baca Juga:Program MBG di Lampung: Hampir Rp1 Triliun Digelontorkan, Namun Tantangan Keracunan Mengintai
"Alhamdulillah semua prosedur mereka berjalan dengan baik. Semoga program MBG ini di Lampung Barat berjalan dengan lancar sesuai keinginan Pak Presiden Prabowo Subianto," pungkas Parosil. (ANTARA)