Lampung Siapkan 4 Jurus Jitu Kendalikan Harga Pangan, Apa Saja?

Inflasi tahun ke tahun Lampung di Juli 2025 sebesar 2,63 persen,

Wakos Reza Gautama
Rabu, 06 Agustus 2025 | 20:28 WIB
Lampung Siapkan 4 Jurus Jitu Kendalikan Harga Pangan, Apa Saja?
Ilustrasi Pemprov Lampung siapkan strategi stabilkan harga pangan. [Suara.com/Faqih]

SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan pasokan bahan pangan cukup dan aman untuk mengendalikan tingkat inflasi berada dalam rentang yang ditentukan 2,5 persen plus minus satu persen.

"Inflasi tahun ke tahun Lampung di Juli 2025 sebesar 2,63 persen, ini masih terjaga karena masih dalam rentang angka pengendalian inflasi yang ditetapkan yakni 2,5 persen plus minus satu persen," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung Mulyadi Irsan, Rabu (6/8/2025).

Ia mengatakan pemerintah daerah terus berupaya menjaga inflasi dari komponen "volatile food", salah satunya dengan memperkuat ketersediaan pasokan pangan di daerah.

"Ada empat strategi yang terus dilakukan untuk menjaga inflasi, dan salah satunya kami terus berkoordinasi agar distribusi pangan tetap lancar. Kami tidak mau empat strategi tersebut seperti pemadam kebakaran yang digunakan saat inflasi tinggi, tetapi akan diterapkan secara konsisten untuk pengendalian inflasi bulanan," katanya.

Baca Juga:Satgas Makan Bergizi Gratis di Lampung Segera Dibentuk, Kapan Mulai?

Mulyadia menjelaskan selain itu pemerintah daerah juga akan memastikan keterjangkauan harga komoditas pangan, meningkatkan produktivitas pangan agar ketersediaan pangan terjaga, dan menjalin komunikasi strategis dengan berbagai pihak.

Tanggapan tambahan disampaikan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Lampung Rinvayanti yang memastikan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah akan terus dilakukan.

"Inflasi dari tahun ke tahun memang ada peningkatan, tapi sebenarnya secara kumulatif Januari-Juli banyak yang masih di bawah rentang target dan masih menggerakkan ekonomi daerah. Kami pun terus berupaya mengantisipasi serta melihat penyebabnya bila ada peningkatan," ujar Rinvayanti.

Menurut Rinvayanti, salah satu upaya menangani sejumlah komoditas yang memberikan andil inflasi salah satunya bawang merah yakni dengan menambah pasokan dengan menghubungi kelompok tani pemasok.

"Bawang merah mengalami kenaikan karena ada kekurangan stok, karena kita masih dipasok dari Jawa. Tapi kami sudah menghubungi petani yang menjadi kampiun bawang merah untuk menambah pasokan," ucap dia.

Baca Juga:Skandal KONI Lampung Tengah: Dana Atlet Rp800 Juta Raib Dikorup Bendahara

Rinvayanti mengatakan langkah pelaksanaan operasi pasar dan gerakan pangan murah pun akan dilakukan bila ada kenaikan harga komoditas yang terlampau tinggi, namun pihaknya akan terus memantau perkembangan pasokan serta harga di pasar.

Sebelumnya, tingkat inflasi tahun ke tahun Lampung pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,63 persen, atau dapat diartikan harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan.

Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2024 sebesar 2,55 persen.

Untuk menjaga laju inflasi dalam rentang yang diharapkan, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran ketahanan pangan pada 2025 sebesar Rp144,6 triliun untuk melindungi perekonomian dari gejolak pangan dunia.

Terdapat pula dukungan APBN untuk ketahanan pangan melalui Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun kegiatan non fisik seperti pengarangan pangan lestari dan pelayanan penyuluh pertanian. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini