Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 52,01 persen pada 2023 menjadi 54,58 persen pada 2024, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki turun dari 87,30 persen pada 2023 menjadi 85,61 persen pada 2024.
"Tiga belas kabupaten dan kota di Provinsi Lampung mengalami penurunan indeks ketimpangan gender, dan dapat diartikan bahwa ketimpangan antara laki-laki dan perempuan semakin rendah," ucap dia.
Ahmadriswan menyebut dua kabupaten serta kota yang mengalami peningkatan indeks ketimpangan gender, yaitu di Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Pesawaran.
Penurunan paling signifikan terjadi di Kabupaten Lampung Timur yang turun 0,159 poin, disusul Kabupaten Lampung Tengah 0,141 dan Kota Metro sebesar 0,137.
Baca Juga:8 Tahun Buron! Mantan Teller Bank Korupsi 2 Miliar Tertangkap di Bandar Lampung
Indeks ketimpangan gender di Kabupaten Pringsewu menjadi yang paling rendah pada 2024 sebesar 0,130, kemudian Kota Bandar Lampung 0,151 dan Kota Metro 0,152.
Indeks ketimpangan gender tertinggi pada 2024 di Kabupaten Pesisir Barat yang mencapai 0,509, kemudian Kabupaten Way Kanan 0,504 dan Kabupaten Lampung Utara sebesar 0,492.
Di antara 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung, terdapat tujuh kabupaten dan kota yang capaian indeks ketimpangan gendernya lebih baik dibandingkan capaian Provinsi Lampung yang mencapai 0,399 pada 2024, sedangkan delapan kabupaten dan kota lainnya belum mencapai angka provinsi.
"Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten dan kota di Provinsi Lampung," ujar dia. (ANTARA)
Baca Juga:Sempat Ricuh, Pemprov Lampung dan Petani Sepakati Harga Singkong