Bulog Lampung Kewalahan! Target Serapan Gabah Melonjak Drastis, Gudang Tak Cukup?

maka target serapan gabah Lampung meningkat menjadi 177.485 ton hingga April

Wakos Reza Gautama
Kamis, 10 April 2025 | 19:52 WIB
Bulog Lampung Kewalahan! Target Serapan Gabah Melonjak Drastis, Gudang Tak Cukup?
Bulog Lampung kekurangan gudang untuk menampung hasil panen raya. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mendapatkan target penyerapan gabah milik petani sebanyak 177.485 ton pada periode panen raya padi di bulan April 2025.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan hingga saat ini penyerapan gabah langsung di petani sudah mencapai 48 ribu ton.

"Ini sebenarnya sudah melampaui target awal yang jumlahnya hanya 41.789 ton," ujar Nurman Susilo, Kamis (10/4/2025).

Ia mengatakan karena ada perubahan kebijakan dalam penyerapan oleh Bulog dari pemerintah agar fokus kepada penyerapan gabah, maka target serapan gabah Lampung meningkat menjadi 177.485 ton hingga April atau dalam periode panen raya.

Baca Juga:Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Rumah Warga di Campang Jaya Dibeli Pemkot Bandar Lampung

"Kalau sampai April belum mencapai target, maka target itu akan dilanjutkan. Namun untuk akhir tahun belum tahu akan ada penambahan lagi atau tidak. Sedangkan untuk target penyerapan beras saat ini ada sebanyak 63.542 ton," katanya.

Nurman menjelaskan untuk target penyerapan beras di Lampung sebesar 63.542 ton, namun capaian penyerapan saat ini baru 7.581 ton atau masih di bawah target.

"Tren sekarang karena sedang panen raya serentak di berbagai daerah, pemerintah memerintahkan Bulog lebih banyak menyerap gabah dari pada menyerap beras. Supaya petani bisa langsung mendapatkan harga yang baik yaitu Rp6.500 per kilogram," ucap dia.

Menurut Nurman, dengan puncak panen yang terjadi di April ini, maka ditargetkan penyerapan gabah petani bisa dilakukan setiap hari, dan dapat mencapai 3.000-3.500 ton per hari di seluruh daerah di Provinsi Lampung.

"Karena panen ini banyak, akhirnya target gabah jadi banyak. Bahkan target penyerapan per hari mudah-mudahan bisa tercapai dalam sehari bisa mencapai 3.000-3.500 ton, sehingga panen petani diharapkan semua bisa terserap," tambahnya.

Baca Juga:Operasi Ketupat Krakatau 2025: Angka Kecelakaan Turun Drastis Selama Mudik Lebaran

Tambah Kapasitas Gudang

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan bahwa telah melakukan penambahan kapasitas gudang penyimpanan beras sebanyak 77.282 ton untuk menampung hasil panen raya petani di Lampung.

"Sekarang kapasitas gudang induk yang ada di kami sebesar 103 ribu ton, tapi ini kurang kalau untuk menampung semua panen petani di Provinsi Lampung," ujar Nurman Susilo.

Ia mengatakan, untuk menampung hasil panen petani selama panen raya, sekarang pihaknya sudah menambah gudang pinjam pakai atau sewa milik mitra kurang lebih dengan kapasitas mencapai 77.282 ton.

"Jadi memang masih ada kekurangan sekitar 30 ribu ton lagi untuk gudangnya, dan nanti sambil semua berjalan kalau masih kurang akan terus ditambah gudangnya. Terutama di Kabupaten Lampung Utara, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, dan Way Kanan," katanya.

Nurman melanjutkan, di area Kota Bandar Lampung dan sekitarnya tidak ada kekurangan gudang. Untuk penambahan gudang tersebut akan dilakukan di daerah-daerah sentra penghasil padi.

"Kami ingin gudang ini dekat di sentra beras seperti Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Mesuji, Way Kanan dan daerah lainnya. Mudah-mudahan di sana ada tambahan gudang lagi, sebab sudah banyak yang penuh seperti yang terjadi di Lampung Selatan," ucap dia.

Menurut Nurman, bila di Lampung terdapat pengelola resi gudang maka pihaknya akan memanfaatkannya untuk menambah kapasitas penyimpanan hasil panen petani.

"Kalau ada kita bisa kerja sama dengan sistem resi gudang, intinya kalau ada yang bisa kerja sama kami siap. Sebab saat ini pengelolaan gudang yang disewa dilakukan sendiri," katanya.

Nurman mengatakan, untuk saat ini jumlah stok beras di Lampung ada sebanyak 64.576 ton dan mampu mencukupi hingga Desember, dan menjadi stok paling tinggi sejak 6 tahun terakhir.

"Kalau untuk stok rutin pengeluaran untuk saat ini ada dari bantuan pangan sebesar 9 ribu ton, SPHP 4.517 ton dari total target 10.359 ton karena sempat di berhenti satu bulan, dan karena masih panen raya maka permintaan beras SPHP agak berkurang tapi kalau ada permintaan dari masyarakat kami siap mengeluarkan berapa pun yang diinginkan," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini