Butuh Perhatian Pemerintah! Sekolah di Atas Air Tulang Bawang Minim Fasilitas & Akses Jalan

sekolahnya memiliki 85 siswa, 8 orang guru honorer yang digaji melalui dana BOS, dan kepala sekolah berstatus PNS

Wakos Reza Gautama
Rabu, 26 Februari 2025 | 11:19 WIB
Butuh Perhatian Pemerintah! Sekolah di Atas Air Tulang Bawang Minim Fasilitas & Akses Jalan
Kondisi SDN 2 Bumi Dipasena Abadi di Tulang Bawang memprihatinkan. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Masyarakat Dusun Menak Jebi, Kuala Mesuji (Kuala Dalam), dan Teluk Gedung, Kampung Bumi Dipasena Abadi, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, membutuhkan pengadaan akses jalan dan gedung baru Sekolah Dasar (SD).

Hal tersebut terungkap dalam silaturahmi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SDN se-Rawajitu Timur, yang berlangsung di SDN 2 Bumi Dipasena Abadi, Teluk Gedung pada Selasa (25/5/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut, 10 Kepala SDN Se Rawajitu Timur, Pengawas Sekolah, Pengurus PGRI Kecamatan Rawajitu Timur, Kabid Pembinaan SD, Kasi Sarpras, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang, komite dan guru SDN 2 Bumi Dipasena Abadi serta tokoh masyarakat setempat.

Kepala SDN 2 Bumi Dipasena Abadi, Aidin Bakhtiar mengatakan, acara silaturahmi Kepala SDN se-Rawajitu Timur sudah lama diagendakan, tetapi baru terwujud saat ini, ditambah dihadiri oleh pengawas sekolah dan tim dari Dinas Pendidikan Tulang Bawang.

Baca Juga:Bobol Kontrakan, 2 Pencuri Motor di Tulang Bawang Diringkus, Senpi Ilegal Jadi Barang Bukti

"Cakupan area peserta didik di SDN 2 Bumi Dipasena Abadi meliputi Dusun Menak Jebi, Kuala Dalam, dan Teluk Gedung. Jarak antar dusun berjauhan dan hanya bisa diakses melalui jalur air," kata Aidin Bakhtiar dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Ada pun rumah-rumah warga yang berada di atas air, semua orang tua atau wali murid adalah nelayan tradisional yang mencari ikan dengan jaring, bubu, dan serok.

"Keadaan geografis lingkungan sekolah di sini berbeda, karena berkategori terluar, terdepan, dan tertinggal. Sekolah dan rumah warga semuanya di atas air, sehingga minim fasilitas, dan sulit akses," ujar Aidin Bakhtiar.

Kemudian jika harus pergi ke pasar, Puskesmas, SMP, SMK, pusat pemerintahan kampung, hingga kecamatan, dibutuhkan waktu dan biaya hingga ratusan ribu rupiah.

Menurut Aidin Bakhtiar, saat ini sekolahnya memiliki 85 siswa, 8 orang guru honorer yang digaji melalui dana BOS, dan kepala sekolah berstatus PNS. SDN 2 Bumi Dipasena Abadi sendiri, telah meluluskan siswa sebanyak empat kali.

Baca Juga:Stop! Sekolah di Lampung Dilarang Tahan Ijazah karena Tunggakan Komite

"Saat ini, kami membutuhkan pengadaan akses jalan darat menuju kampung induk, rumah dinas kepala sekolah, ruang guru, penimbunan lapangan sekolah, gedung perpustakaan, kamar mandi, dan gedung sekolah baru di Dusun Kuala Dalam," ungkap Aidin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini