NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!

masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah anak bangsa

Wakos Reza Gautama
Kamis, 28 November 2024 | 22:21 WIB
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo mengimbau masyarakat tidak terprovokasi isu liar pascapilkada 2024. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung mengajak masyarakat tetap menjaga persatuan dan tidak terprovokasi isu-isu yang dapat memecah belah usai Pilkada Serentak 2024.

Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo mengatakan, proses demokrasi merupakan hal yang biasa dalam mencari pemimpin yang sesuai kehendak masyarakat.

"Untuk itu masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah anak bangsa," katanya, Kamis (28/11/2024).

Puji mengatakan Pilkada Serentak 2024 ini momen penting bagi Provinsi Lampung untuk menentukan pemimpin di berbagai tingkatan, karena proses tersebut tidak hanya melibatkan peserta pemilu, tetapi juga seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas dan kelancaran demokrasi.

Baca Juga:Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus

"Maka itu jadikan pilkada ini sebagai pembelajaran untuk seluruh masyarakat bahwa demokrasi adalah cara terbaik untuk memilih pemimpin. Kita harus tetap bersatu, apapun hasil akhirnya," kata dia.

Oleh sebab itu, Puji meminta kepada semua pihak terutama yang menang tidak jumawa dan yang kalah tidak bertindak berlebihan karena pilkada merupakan proses demokratis untuk memilih pemimpin daerah dengan penuh kedewasaan.

"Saya juga minta masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu hasil resmi dari KPU. Meskipun sudah ada hasil cepat namun, harus diingat bahwa hasil tersebut bukan keputusan akhir," kata dia.

Puji mengimbau semua pihak yang terlibat dalam pilkada, baik tim sukses maupun para pendukung pasangan calon, harus memberikan contoh baik kepada masyarakat.

"Tunjukanlah keteladanan dengan mengikuti proses di KPU tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum atau etika demokrasi. Kemudian kemenangan dan kekalahan dalam pilkada merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang harus diterima dengan lapang dada," kata dia. (ANTARA)

Baca Juga:Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini