Modus Licik Korupsi Bendungan Marga Tiga, Warga Biasa Raup 80% Mark-Up Tanam Tumbuh

Tersangka korupsi yang ditahan bernama Ilhamnuddin warga Marga Tiga, Lampung Timur.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 November 2024 | 16:25 WIB
Modus Licik Korupsi Bendungan Marga Tiga, Warga Biasa Raup 80% Mark-Up Tanam Tumbuh
Ilustrasi korupsi. Seorang tersangka korupsi proyek pengadaan tanah dan tanam tumbuh Bendungan Marga Tiga ditangkap polisi.

SuaraLampung.id - Satu tersangka korupsi proyek pengadaan tanah dan tanam tumbuh di Bendungan Marga Tiga, Lampung Timur, ditahan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditres Krimsus) Polda Lampung.

Tersangka korupsi yang ditahan bernama Ilhamnuddin warga Dusun Melaris, Desa Negeri Jemanten, Marga Tiga, Lampung Timur.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Donni Arief Praptomo mengatakan, tersangka ditangkap pada 30 Oktober 2024.

"Tersangka Ilhamnuddin sudah dua kali mangkir dari panggilan penyidik," kata Donni Arief Praptomo saat ekspos di Mapolda Lampung, Selasa (19/11/2024) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Baca Juga:Gempur Narkoba! Polda Lampung Sita 200 Kg Ganja dalam 2 Pekan

Penangkapan dilakukan setelah anggota Tipidkor Satreskrim Polres Lampung Timur mendapat informasi keberadaan tersangka Ilhamnuddin di Kecamatan Sekampung.

Lalu tim langsung melakukan penangkapan, untuk dilakukan pemeriksaan selama 1x24 jam, setelah itu Tim Penyidik Ditres Krimsus Polda Lampung memberikan penegasan, tersangka layak untuk dilakukan penahanan di Rutan Polda Lampung.

Disinggung terkait peran tersangka dalam kasus korupsi yang merugikan negara Rp43,41 miliar, Kombes Donni menyebut, peran tersangka ini hanyalah warga biasa di Lampung Timur yang tidak memiliki bidang lahan di proyek strategis nasional.

"Namun peranannya, dia ini menitipkan tanam tumbuh kepada warga yang memiliki tanah, jadi dia membeli batang pohon untuk diberikan ke warga yang memiliki bidang tanah yang terkena proyek, lalu ganti rugi dimarkup dan dibagi lagi oleh tersangka," sebut Donni.

Kemudian dari markup tersebut, tersangka Ilhamnuddin mendapatkan keuntungan 80 persen dari batang pohon yang dibagikan ke warga. Sementara warga hanya mendapatkan jatah 20 persen dari ganti rugi.

Baca Juga:Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 53 Kg Ganja, Diduga Dikendalikan Napi

Sementara untuk nilai rupiah yang didapatkan oleh tersangka Ilhamnuddin, saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman dari kepolisian.

"Namun yang patut dicatat, dia ini setahun yang lalu pernah menjalani hukuman atas perkara penggelapan dan pencurian kendaraan mobil, saat keluar penjara dia melakukan perbuatan tersebut," ujar Donni.

Dari penangkapan terhadap tersangka Ilhamnuddin, polisi mengamankan barang bukti berupa uang Rp134 juta, sepeda motor Honda Vario, Ponsel, buku tabungan bank, rekening koran bank, dan nota pembelian bibit pohon.

Sebelumnya, Polda Lampung juga sudah mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp9,35 miliar bagian markup dari proyek yang sudah ditetapkan tersangka sebelumnya.

Dalam perkara ini, Polda Lampung telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi ganti rugi tanam tumbuh lahan Bendungan Marga Tiga, Lampung Timur.

Mereka yakni AR mantan kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung Timur periode 2020-2022, yang merupakan ketua pelaksana pengadaan tanah untuk lokasi Bendungan Marga Tiga.

Selanjutnya AS mantan Kepala Desa Trimulyo dan Ilhamnuddin, yang berperan menjadi penitip tanam tumbuh di lokasi tersebut. Sedangkan satu tersangka lainnya adalah OT yang merupakan anggota satuan tugas (Satgas) proyek tersebut.

Ada pun penanganan perkara korupsi ini telah melakukan pencegahan terhadap kerugian keuangan negara sebesar Rp439.545.490.786,01. Kasus tersebut, menjadi atensi demi kelancaran pembangunan di Lampung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini