SuaraLampung.id - Polresta Bandar Lampung menggagalkan peredaran ratusan pil ekstasi dan belasan gram sabu selama kurun waktu 24 Agustus 2024 hingga 5 September 2024.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Abdul Waras mengatakan, ungkap kasus pertama terjadi pada 24 Agustus 2024, sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat itu, Tim Satnarkoba menggerebek rumah di Jalan Sultan Agung, Kedaton, menangkap tersangka, Ferlano Arief Gunawan, seorang wiraswasta berusia 31 tahun.
"Dari tangan Ferlano, polisi menyita 360 butir pil ekstasi berwarna hijau dan coklat, serta pecahan pil yang beratnya mencapai 26,66 gram," ujarnya, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga:Kejar-kejaran dengan Polisi di Bandar Lampung, 2 Remaja Ditangkap 1 Berhasil Kabur
Pengungkapan ini menjadi awal dari rangkaian operasi besar yang dilakukan oleh kepolisian untuk memutus mata rantai peredaran narkotika di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung.
Satuan narkoba langsung melakukan pengembangan lebih lanjut di hari yang sama. Dari hasil penelusuran membawa tim ke sebuah rumah di kawasan Jagabaya II, Way Halim.
Di sana, polisi menangkap dua orang tersangka yakni Arkaan Wahyu Pratama dan Syamsul Ma'arif, keduanya berusia 26 tahun.
Dari kedua tersangka, polisi menyita barang bukti yang jauh lebih besar, yakni 530 butir pil ekstasi dan 1,16 gram sabu, beserta alat timbangan digital yang digunakan untuk membagi narkotika.
"Total barang bukti ekstasi yang disita dari rangkaian pengungkapan ini mencapai 890 butir, dengan estimasi nilai mencapai Rp445 juta. Jika barang haram tersebut sempat beredar, diperkirakan dapat menjerumuskan ratusan jiwa ke dalam lembah narkotika," ungkapnya.
Baca Juga:2 Pelaku Penggelapan Mobil Rental Dibekuk, 12 Mobil Disita Polisi
Tersangka utama, Ferlano Arief Gunawan, dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) sub Pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman penjara paling singkat 6 tahun.
- 1
- 2