Rp60 Ribu Per Kilogram, Wujudkan Mimpi Cokelat Lampung Mendunia

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak pengusaha di daerahnya untuk mengembangkan industri cokelat lokal dengan memanfaatkan melimpahnya komoditas kakao.

Tasmalinda
Senin, 10 Juni 2024 | 22:39 WIB
Rp60 Ribu Per Kilogram, Wujudkan Mimpi Cokelat Lampung Mendunia
buah coklat lampung [istock]

SuaraLampung.id - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak pengusaha di daerahnya untuk mengembangkan industri cokelat lokal dengan memanfaatkan melimpahnya komoditas kakao.

"Lampung ini menjadi daerah penghasil komoditas kakao nomor dua secara nasional, akan tetapi pabriknya tidak ada untuk mendukung industri cokelat lokal. Sedangkan di Belgia tidak ada perkebunan kakao tapi industri cokelatnya terkemuka," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Senin.

Arinal mengajak pengusaha yang ada di daerahnya untuk ikut serta mengembangkan industri cokelat lokal dengan melihat besarnya potensi komoditas kakao Lampung.

  "Saya yakin dengan kerja sama dengan semua pihak kita bisa bangun pabrik cokelat di sini. Karena harga cokelat yang sudah diolah per batang cukup mahal dari pada dijual dalam bentuk mentah kakao, dan ini menjadi peluang bagi perkembangan ekonomi daerah," ucap dia.

Baca Juga:Cemburu Buta! Remaja Lampung Timur Tega Habisi Nyawa Rivalnya

Ia melanjutkan, di daerahnya saat ini hanya ada industri pengolahan cokelat yang dikelola oleh BUMD Kabupaten Pesawaran yang berskala kecil. Namun masih mengalami kendala salah satunya kesulitan dalam pemasaran produk.

  "Alangkah baiknya kalau saat panen kakao langsung bisa di produksi di sini, jadi ada unit untuk memproses di kebun tidak perlu mahal alatnya yang penting bisa dikelola. Dan nanti tinggal dicarikan pasarnya agar mudah mengatur pola distribusi," tambahnya.

Ia mengatakan potensi pengolahan tersebut bisa membantu petani mendapatkan harga jual kakao lebih baik, dari sebelumnya harga kakao mentah hanya Rp20 ribu per kilogram di tingkat petani, bisa mencapai Rp60 ribu per kilogram. Secara tidak langsung, adanya pabrik pengolahan cokelat lokal dapat membuka lapangan pekerjaan.

"Harapannya pengelolaan kakao Lampung ini bisa berjalan dengan baik, hingga menumbuhkan industri cokelat lokal di Lampung yang produknya bisa masuk ke pasar modern dan berbagai daerah," katanya. [ANTARA]

Baca Juga:Serangan White Spot Hantam Budidaya Udang di Lampung, Program Bantuan KKP Gagal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini