"Tindakan pencegahan seperti patroli di habitat burung harus ditingkatkan oleh pihak-pihak berkepentingan," kata Guciano.
Kemudian, pengawasan lebih ketat terhadap para pedagang burung ilegal dan perubahan perilaku konsumen perlu dilakukan serta disosialisasikan dengan masif sehingga dapat meminimalisasi.
"Identifikasi spesies yang akurat juga penting untuk menentukan di mana spesies yang dilindungi terlibat dan untuk menentukan dari mana spesies tersebut berasal," kata dia.
Dia mengatakan analisis penyitaan menunjukkan bahwa burung Perenjak (Prinia) dan burung Cinenen (Tailorbird) merupakan burung yang paling banyak disita dan diikuti oleh burung madu (Sunbird).
Baca Juga:Aturan Baru, Tak Ada Lagi Pembelian Tiket di Dalam Pelabuhan Bakauheni Mulai Hari Ini
“Spesies yang tidak dilindungi ini akan menghadapi penurunan populasi jika penangkapan dan perdagangan tidak diatur," kata dia. (ANTARA)