Kisah Perlawanan Radin Inten I Melawan Belanda yang Menewaskan Penguasa Distrik

Radin Inten I tidak mendekati Belanda atau mengajukan permohonan pengakuan terhadap kedudukannya.

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 08:10 WIB
Kisah Perlawanan Radin Inten I Melawan Belanda yang Menewaskan Penguasa Distrik
ilustrasi Perang Kemerdekaan. Kisah perlawanan Radin Inten I terhadap Belanda. [Suara.com/Iqbal]

1. Raden Intan I bersedia mengakhiri jalan kekerasan dan bersedia membantu pemerintah;
2. Raden Intan I akan diakui kedudukannya sebagaimana halnya pada zaman pemerintah Daendels;
3. Raden Intan I mendapat pensiun sebesar f.1.200,- setahun se- dangkan saudara-saudaranya masing-masing f.600,- setahun.

Tetapi masa damai ini hanya sebentar. Hubungan Radin Inten I dengan pemerintah Belanda kembali meruncing. Pemerintah Belanda lalu menempuh jalan kekerasan.

Pada bulan Desember 1825, gezag- hebber Lelievre di Telukbetung bersama Letnan Misonius dengan kekuatan 35 orang serdadu dan 7 opas datang ke Negara Ratu dengan maksud menangkap Radin Inten I untuk dibawa ke Telukbetung.

Rupanya Radin Inten I dalam keadaan sakit. Dia meminta waktu dua hari sebelum dibawa ke Telukbetung. Sementara itu Lelievre dan pasukannya beristirahat di Negara Ratu.

Baca Juga:VO di-DO Usai Kumpul Kebo dengan Oknum Dosen UIN Lampung, Nasibnya Kini Makin Miris

Pada tanggal 13 Desember 1825 pagi hari, Radin Inten I menyerang perkemahan orang-orang Belanda. Lelievre tewas bersama orang sersan, sedang Letnan Misonius mengalami luka. Mereka terpaksa pulang di Telukbetung tanpa Raden Intan I.

Tiga tahun kemudian Radin Inten I wafat. Sejak penyerangan itu sampai Radin Inten I wafat, tidak ada perhatian Belanda untuk melenyapkan kekuasaan Radin Inten I.

Ini karena pasukan Belanda dipusatkan untuk melawan pasukan Pangeran Diponegoro yang mulai pada tahun 1825 melakukan perlawanan terhadap Belanda di Jawa Tengah. Radin Inten I digantikan oleh putranya Raden Imba II gelar Kusuma Ratu (1828-1834).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini