Terjadilah perkelahian antara Mohamad dan tiga anak buah Sabarudin. Melihat Mangundiprodjo mampu memberikan perlawanan, datang lagi tiga anak buah Sabarudin membantu.
Di balik jendela ruang tunggu, laras senjata pasukan Sabarudin sudah mengarah ke Mohamad Mangundiprodjo. Bahkan terdengar beberapa kali tembakan ke arah Mohamad Mangundiprodjo namun tak membuatnya roboh.
Tembakan itu sampai mengarah ke dalam ruangan tempat Jenderal Sudirman rapat. Hampir saja peluru mengenai Jenderal Sudirman. Beruntung Panglima besar itu bergerak cepat tiarap.
Mohamad Mangundiprodjo baru tersungkur setelah popor senapan dipukulkan ke tengkuk kepalanya. Mohamad pingsan. Ia diseret ke halaman Mabes TNI. Di sana, tubuh Mohamad Mangundiprodjo ditendangi dan diinjak-injak.
Baca Juga:Serba-Serbi KRI Tuna 876: Spesifikasi dan Keunggulan Armada Laut Terbaru TNI
Dengan kondisi terluka parah, Mohamad dibawa pergi oleh pasukan Sabarudin. Penculikan Mangundiprodjo sampai ke telinga Presiden Soekarno. Bung Karno memerintahkah pembebasan Mohamad.
Bergeraklah pasukan TKR Jawa Timur di bawah pimpinan Kolonel Soediro mencari Mohamad Mangundiprodjo. Akhirnya pasukan Soediro berhasil mengepung pasukan Sabarudin.
Melihat posisi tidak menguntungkan, Sabarudin akhirnya mau menyerahkan Mohamad. Biarpun sudah mengepung Sabarudin, Pasukan Soediro tidak menangkap Sabarudin.
Namun Sabarudin tetap mengancam akan kembali menangkap Mohamad suatu saat nanti. Mohamad saat itu ditemukan dalam keadaan hidup dengan kondisi terluka parah.
Baca Juga:Oknum TNI Cukur Rambut Siswa hingga Bikin Ortu Marah di Purwakarta, Dedi Mulyadi Beri Apresiasi