Populasi gajah yang ada di hutan Way Kambas adalah gajah asli Way Kambas dan gajah pendatang hasil program tata liman, yakni dari Kabupaten Way Kanan, Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Utara, Lampung Barat dan Lampung Selatan.
Sugio pun tidak menampik dengan adanya perilaku manusia yang melakukan kegiatan ilegal dalam hutan Way Kambas, seperti melakukan perburuan hewan jenis menangan dan sebagainya hingga peristiwa kebakaran hutan juga menjadi penyebab gajah liar keluar dari dalam hutan.
Perburuan satwa dan kebakaran hutan menjadi pemicu gajah berjalan menghindari lokasi yang rawan perburuan dan kebakaran hutan mencari lokasi yang aman, yang akhirnya keluar hutan dan masuk ke areal pertanian penduduk," terang Sugio.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mendapatkan data bahwa di sejumlah tempat seperti di Aceh, konflik satwa liar dengan manusia tak pernah berhenti. Ini diakibatkan karena tingginya alih fungsi hutan atau lahan dan banyaknya kegiatan ilegal yang terjadi di habitat gajah dan satwa liar lainnya yang merupakan penyebab konflik antara manusia dan gajah.
Baca Juga:Daftar Calon Sementara DPR Dapil Sumsel I: Ada Mantan Wagub, Wali Kota Sampai Menantu Gubernur
Di tahun 2014, Walhi pernah mencatat tentang konflik manusia dan gajah di Aceh. Walhi mencatat konflik terbesar yang terjadi antara satwa dan manusia adalah gajah.. Menurut WALHI Aceh konflik satwa dengan manusia terjadi terutama untuk gajah, karena jalur tempat tinggalnya diganggu.
Walhi mengkritisi kinerja lembaga konservasi perlindungan satwa yang lebih banyak melaporkan saat kejadian, seperti pemadam kebakaran. Seharusnya harus ada upaya yang serius untuk melakukan pencegahan sejak awal, bukan sekedar menghitung jumlah kejadian dan angka kematian.
Penting bagaimana konflik satwa harus diselesaikan secara terpadu dan perlu ada pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini.
Artikel ini merupakan bagian dari Fellowship bersama Konde.co yang didukung Earth Journalism Network (EJN)
Kontributor : Agus Susanto
Baca Juga:Daftar Calon Sementara DPR Dapil Sumsel II: Ada Ketua DPD PDIP, Golkar Sampai Anak Gubernur