"Jangan sampai terus terusan masyarakat kami, warga kami terus- terusan menjadi korban baik materi hingga jiwa akibat konflik gajah liar," kata Sudin.
Ketua Komisi IV DPR RI tersebut juga akan membangun kanal permanen agar gajah tidak bisa keluar dari hutan, katanya politisi PDIP itu juga akan menganggarkan Rp. 10 miliar untuk pembangunan kanal.
Perebutan Lahan Antara Gajah dan Manusia
Data yang didapat dari Wildlife Conservation Society (WCS), dari tahun 2000 hingga 2023 petani yang meninggal akibat serangan gajah liar sebanyak 5 orang. Tercatat tahun 2000, ada petani bernama Jiwon yang meninggal di tempat kejadian Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara.
Baca Juga:Daftar Calon Sementara DPR Dapil Sumsel I: Ada Mantan Wagub, Wali Kota Sampai Menantu Gubernur
Selanjutnya tahun 2010 petani bernama Sumarjo warga Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo, 2021 petani bernama Sutikno warga Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo, dan ke lima tahun 2022 petani bernama Yarkoni warga Desa Tambahdadi, Kecamatan Purbolinggo.
"Itu catatan kami dari 2000 hingga 2022 ada lima orang yang meninggal akibat serangan gajah liar,"kata Koordinator WCS Sugio, Senin (15/8/2023).
Kronolog nya semua sama, yakni ketika korban sedang menunggu tanamannya pada malam hari, dan rata-rata yang menjadi korban serangan gajah adalah laki-laki dengan usia diatas 45 tahun.
Sementara kata Sugio, alasan gajah keluar dari kawasan, di duga akibat adanya perebutan ruang di antara gajah di dalam kawasan hutan TNWK karena jelajah gajah yang luas. Mereka lalu pergi ke perkebunan warga.
Gajah tidak mengenal batas kawasan. Gajah pendatang yang sudah mengenal makanan pertanian yang siap saji, karena gajah memiliki sifat oportunis yakni memilih mencari makan yang mudah.
Baca Juga:Daftar Calon Sementara DPR Dapil Sumsel II: Ada Ketua DPD PDIP, Golkar Sampai Anak Gubernur
"Selain itu gajah cukup mudah masuk ke lahan pertanian warga karena pembatas antara hutan dan peladangan hanya sebuah kanal yang mudah dilalui gajah liar," kata Sugio.